TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Ratusan warga Jawa Tengah yang berada di lereng Gunung Merapi telah mengungsi.
Warga di tiga daerah yakni Klaten, Magelang, dan Boyolali ada yang hidup di lereng gunung aktif ini.
Meskipun Merapi masih berstatus level III atau siaga, namun warga sudah bersiap menghadapi kemungkinan terburuk: erupsi.
Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah mencatat jumlah pengungsi terus bertambah.
Baca juga: Kabupaten Tegal Miliki Potensi Pertanian di 3 Area Namun Petani Usia Muda Makin Jarang
Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Tegal Hari Ini, Selasa 10 November 2020 Ada di Tiga Lokasi
Baca juga: Akademisi Univeristas PGRI Sebut Sistem Pengupahan dan Profesionalitas Ojek Daring Perlu Diperbaiki
Sampai saat ini, tercatat sudah ada 961 warga dari berbagai desa di kaki gunung yang telah mengungsi.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala BPBD Jateng, Syafrudin mengatakan, warga yang diungsikan berasal dari kelompok rentan. Yakni golongan lansia, ibu hamil, balita, dan anak- anak.
"Mereka diungsikan secara bertahap ke daerah aman. Dari 961 warga yang saat ini sudah mengungsi, 175 warga di Klaten, sisanya di daerah lain," jelasnya melalui keterangan tertulis, Senin (9/11/2020).
Terkait berapa lama para warga akan berada di tempat pengungsian, ia mengatakan belum pasti. Sembari menunggu perkembangan gunung yang juga terletak di Provinsi DIY.
Ia memperkirakan jika Merapi berstatus awas atau level III pengungsi akan lebih banyak lagi.
Meskipun demikian, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah tempat untuk pengungsian. Tentunya dengan menerapkan standar protokol kesehatan ketat.
Di Magelang misalnya, pengungsi dipisah dengan sekat- sekat tripleks untuk mengantisipasi penularan Covid-19.
Karena masih pandemi, warga yang akan mengungsi juga dilakukan tes cepat atau rapid test virus corona.
"Sebelum masuk mereka di-rapid. Di Magelang ada tiga pengungsi yang reaktif, dan sekarang sudah di-swab dan dirawat di rumah sakit. Untuk update perkembangannya, kami belum mendapat laporan," katanya.
Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kota Tegal Selasa 10 November Buka di Tegal Timur dan 7 Tempat Lainnya
Baca juga: Ini Kesaksian Ganjar tentang Sosok Habib Luthfi bin Yahya yang Terima Gelar Doktor HC dari Unnes
Baca juga: Ada Dua Buaya Muara dalam Kolam di Kabupaten Pekalongan, Pemilik Rumah: Itu Bukan Milik Kami
Terkait logistik, Syafrudin menerangkan semuanya masih aman. Beberapa daerah sudah di-drop logistik dari Pemprov Jateng.
"Logistik sudah kami dorong ke Magelang dan Klaten. Insyaalah masih aman," terangnya.
Terkait jalur evakuasi warga, Syafrudin mengatakan semuanya dalam kondisi baik. Memang ada beberapa yang rusak, namun masih bisa dilalui kendaraan untuk evakuasi.(mam)
Caption: Merapi dilihat dari Kemalang Klaten.ist