Berita Semarang

Akademisi Univeristas PGRI Sebut Sistem Pengupahan dan Profesionalitas Ojek Daring Perlu Diperbaiki

Perkembangan transportasi online masih menyisakan beberapa persoalan yang perlu diperbaiki. Di satu sisi, sistem transportasi tersebut.

Editor: Rival Almanaf
Istimewa
Dosen pendidikan ekonomi Univerista PGRI Semarang Muhammad Yunus. 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Perkembangan transportasi online masih menyisakan beberapa persoalan yang perlu diperbaiki.

Di satu sisi, sistem transportasi tersebut saat ini memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi.

Namun, kendala tetap mengikuti salah satunya adalah profesionalitas pengemudi, sistem pengupahan hingga tempat berkumpul.

Hal itu diungkapkan akademisi Universitas PGRI Semarang Mahmud Yunus.

Baca juga: Jadwal Pelayanan Donor Darah PMI Kota Semarang Selasa 10 November 2020 Buka di Lima Lokasi

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Tegal Raya Selasa 10 November, Hujan Diperkirakan Terjadi Esok Dini Hari

Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kota Tegal Selasa 10 November Buka di Tegal Timur dan 7 Tempat Lainnya

Baca juga: Ini Kesaksian Ganjar tentang Sosok Habib Luthfi bin Yahya yang Terima Gelar Doktor HC dari Unnes

Menurutnya, seiring berkembangnya aplikasi ojek daring, masyarakat kian terbiasa memanfaatkan layanan tersebut.

Dari memesan makanan hingga jasa pengantaran.

Bahkan semakin hari, peminat profesi sopir ojek daring semakin banyak.

Hal ini ditunjang dengan banyaknya produk kuliner yang memanfaatkan fasilitas ojek daring tersebut untuk promosi.

Melihat fenomena tersebut, Mahmud Yunus, dosen Pendidikan Ekonomi, Universitas PGRI Semarang tergerak inspirasinya untuk mengangkat desertasi mengenai kehidupan sopir ojek daring.

Desertasi berjudul “Strategi Penguatan Profesionalisme Driver Transportasi Online Di Kota Semarang” berhasil dipertahankan dalam ujian terbuka yang diselenggarakan secara daring di Program Studi Doktoral Pendidikan IPS Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, 9 November 2020.

“Saya tertarik meneliti motivasi seseorang menjadi driver ojek online, serta bagaimana tingkat profesionalisme mereka dalam bekerja,” ungkap Mahmud.

Selain itu, Mahmud menambahkan, perlu adanya strategi khusus guna menaikan profesionalisme sopir ojek daring tersebut.

“Unsur profesionalisme yang harus driver kuasai ialah, menaati peraturan, baik itu lalu-lintas maupun peraturan khusus driver berdasarkan aplikasi yang ada," bebernya.

Mahmud menambahkan, driver juga harus bisa menjaga diri ketika menunaikan tugas, seperti berhati-hati di daerah yang rawan kriminal.

Selain itu, driver juga dituntut untuk selalu bersikap baik dalam melayani konsumen.

Baca juga: Mark WNA Afrika Selatan Dideportasi Kantor Imigrasi Wonosobo, Diilaporkan Ajak Wanita Lakukan Ini

Baca juga: Otaki Penebangan 83 Pohon Median Jalan, Pengusaha Reklame Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara

Baca juga: Terima Gelar Doktor Honoris Causa, Habib Luthfi bin Yahya Sempat Pertanyakan Kepantasan Dirinya

Baca juga: Home Industri Shuttlecock Tegal Bertahan di Tengah Pandemi, Siswoyo: Sehari 100 Kok Bulu Tangkis

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved