Dalam pertemuan, Bupati Banjarnegara bersedia mengganti kerugian sekitar Rp 1 miliar atas insiden tersebut.
Meski sudah memperoleh titik temu, namun saat itu anggota Kodim 0736 Batang, dan Polres Batang masih disiagakan.
Bahkan petugas bergantian untuk berjaga di Desa Gerlang selama hampir dua pekan untuk meredam massa.
Terpisah Bupati Batang Wihaji saat dikonfirmasi juga mengungkap kejadian tersebut dipicu adanya rasa iri antar pentani di perbatasan.
"Memang harus ada pemahaman bersama mengenai alam, stag holder juga harus memberi edukasi agar tidak lagi terjadi konflik serupa," imbuhnya.
Ia menambahkan, kesadaran akan menjaga alam sangat dibutuhkan, karena wilayah atas Kabupaten Batang sering terjadi gesekan.
"Kadang ada yang menggarap lahan Perhutani, namun dibiarkan. Sedangkan di sisi lain ada yang ditindak. Hal itu memicu gesekan," tambahnya. (bud)
Baca juga: Resmikan Terusan Bojonegoro-Blora yang Dibangun dari Dana Patungan 2 Kabupaten, Ini Kata Mensesneg
Baca juga: Kepala Dispermades Kabupaten Tegal Meninggal di RSUP Kariadi, Paru-parunya Ruksa karena Covid-19
Baca juga: Banyak yang Gagal Panen, Harga Durian Lokal Pododadi Pekalongan Naik Drastis, Wadiyo: Alhamdulillah
Baca juga: Demi Nikahi Janda Kaya S 4 Tahun Jadi TNI Gadungan, Mengaku Marinir, Ditangkap di Rumah Istri