Penanganan Corona

Hampir Setahun Virus Corona Menjangkiti Indonesia, Jokowi Sebut Kemungkinan Kebijakan Lockdown

Editor: Rival Almanaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret Presiden Joko Widodo saat memberikan Keterangan Pers mengenai Perkembangan Penanganan dan Pencegahan Wabah Virus Corona (Covid-19)

TRIBUN-PANTURA.COM, JAKARTA - Setelah hampir satu tahun virus corona menjangkiti Indonesia Presiden Joko Widodo baru menyinggung soal kemungkinan Indonesia lockdown.

Hal itu ia utarakan sebagai akibat dari pandemi Covid-19 yang belum kunjung membaik.

Dalam rapat terbatas bersama menteri dan gubernur yang disiarkan dalam live Instagram Sekretariat Presiden, Rabu (6/1/2021) Jokowi memaparkan kemungkinan tersebut.

Baca juga: Berikut Ini Perbedaan PSBB dan Pembatasan Masyarakat di Jawa Bali yang Baru Diumumkan

Baca juga: Berikut Prakiraan Cuaca BMKG di Pekalongan Raya, Kamis 7 Januari 2021

Baca juga: Diguyur Hujan Ringan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Kabupaten Batang Kamis 7 Januari 2021

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kendal Hari Ini Kamis 7 Januari 2021

 
Mula-mula, Jokowi meminta semua pihak untuk bekerja keras dan mati-matian dalam mengurangi dan menghentikan dampak pandemi.

 
Setelah itu, dia menyinggung perihal survei terakhir yang dilakukan pemerintah.

Survei menunjukkan, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan semakin menurun.

"Kaitannya memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan itu turun."

"Sebab itu saya minta Komite dan Satgas agar ini diberikan tekanan lagi kepada komunikasi publik yang baik lewat televisi," ujar Jokowi.

Jokowi meminta ada pernyataan pengingat dan penegasan bahwa pelaksanaan 3M itu sangat penting dan harus terus dilakukan.

Jokowi mengingatkan pula agar disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M itu jangan sampai berkurang.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mengingatkan saat ini sejumlah kota di mancanegara kembali menerapkan lockdown.

"Dua hari lalu London lockdown, Tokyo juga sama. Bangkok yang dekat kita juga lockdown. Terakhir, kemarin bukan hanya London saja tapi Inggris juga (lockdown)," ungkap Jokowi.

"Hati-hati ini jadi catatan kita semuanya jangan sampai terjadi lonjakan yang sangat drastis (di Indonesia) sehingga kita dipaksa untuk melakukan (lockdown)," tegasnya.

Baca juga: Nurhaya Menangis Uang Rp 15 Juta Hasil Nabung di Bawah Kasur Rusak Dimakan Rayap

Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kota Tegal Kamis 7 Januari, Buka di Polsek Tegal Barat dan 7 Tempat Lainnya

Baca juga: Dijambret Saat Menikmati Senja, Gadis di Semarang Ini Pingsan

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Tegal Raya Kamis 7 Januari 2021, Sore Hari Diprediksi Alami Hujan Sedang

Lebih lanjut, Jokowi merinci data kasus aktif Covid-19 pada November dan Desember.

Pada November, jumlah kasus aktif sebanyak 54.000 kasus.

"Pada Desember naiknya drastis sekali menjadi 110.000 kasus. Hati-hati tolong jadi catatan," kata Jokowi kembali memberikan penekanan.

"Masyarakat harus tahu mengenai itu, tidak menakut-nakuti tapi informasinya harus sampai kalau kita harus disiplin, jaga protokol kesehatan," tambahnya menegaskan. (*)