Berita Jateng

Tak Terima Harga Lahan Pembangunan Proyek Jalan Tol, Warga Demak Curhat ke DPRD Jateng

Penulis: mamdukh adi priyanto
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perwakilan warga terdampak pembangunan jalan tol Semarang-Demak bersama kepala desa mengadu ke DPRD Jateng terkait penetapan harga ganti untung pembebasan lahan yang dinilai tidak sesuai aturan

Hal senada juga diungkapkan Mukohar (48) warga Desa Kendaldoyong. Menurutnya, sebagian warga tidak mau melepas tanahnya karena merasa keberatan dengan harga yang ditawarkan.

"Yang setuju ada, tapi sampai sekarang belum terima uangnya. Yang menolak juga banyak karena harga tidak sesuai, buat beli lagi (tanah) susah, harganya mahal-mahal," jelasnya.

Ia juga pernah diundang ke satu bank untuk tanda tangan sebagai persetujuan penetapan harga. Namun dirinya menolak karena tidak ada rembugan atau musyawarah soal harga. Artinya, tim appraisal langsung memutuskan harga dengan sepihak.

Kepala Desa Karang Rejo, Akhmad Kuwoso, yang mendampingi warga mengatakan pihaknya berupaya memberikan dukungan secara moral kepada waega terdampak.

Dia menilai, saat ini warga kebingungan karena tidak tahu harus mengadu kemana. Ia sebagai kades yang tentunya sebagai pihak yang paling dekat dengan warga harus memberikan solusi.

"Saya tidak mau disebut jadi provokator. Karena saya kades akhirnya jadi jujukan warga. Warga mengeluh karena tanah yang terkena jalan tol ini diharga dinilai tidak pantas akhirnya mengadu ke saya. Saya sudah menyampaikan ke tim apraisal dan pihak yang berwenang untuk meringankan beban pikiran warga, bukan meringankan harga lahan mereka," katanya.

Namun, pihaknya tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan terkait dasar penghitungan harga lahan.(mam)