Berita Kriminal

Gara-gara Uang Tabungan Rp12.500 Hilang, Kepsek dan Guru Bakar Tangan Siswa hingga Melepuh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi korek api atau pemantik api.

TRIBUNPANTURA.COM - Gara-gara uang tabungan di meja kelas sebesar Rp12.500 hilang, kepala sekolah (kepsek) dan guru wali kelas marah besar.

Keduanya membakar tangan siswa yang dicurigai, menggunakan korek gas, hingga anggota badan peserta didik tersebut melepuh.

Orangtua siswa yang tak terima atas tindakan ini melapor polisi dan meminta kedua guru tersebut dipecat.

Baca juga: Tengah Malam, Petugas Gabungan Geledah Rutan Pekalongan, Sita Kartu Domino dan Uang Rp1 Juta

Baca juga: Aplikasi Buka Cawet, Percepat Digitalisasi Layanan Masyarakat Desa di Pemalang Ini

Baca juga: Tak Tahan Dua Kali Menjanda, Wanita Muda Ini Minta Ibu Kandungnya Carikan Pria Hidung Belang

Baca juga: Cerita Idris Tinggalkan Profesi Konsultan Pajak Demi Porang, Tak Sampai 2 Tahun Hasilkan Rp3 Miliar

Adalah oknum kepala sekolah dan guru di Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Desa Dadapan, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang dipecat setelah diduga menyulut 10 siswa mereka dengan korek gas hingga melepuh.

Tindakan keduanya diduga karena masalah uang tabungan siswa sebesar Rp12.500 yang hilang.

Menurut polisi, tindakan kedua oknum itu diduga niatnya untuk menakut-nakuti karena tak ada siswa yang mengaku.

"Tidak ada yang mengaku. Kemudian ditakut-takuti lah dengan metode yang kurang lazim, disulut dengan korek gas oleh wali kelas," kata Kapolsek Gucialit Iptu Joko Try, melalui sambungan telepon, Selasa (6/4/2021).

Sudah minta maaf, tetapi...

Joko lalu menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (26/3/2021).

Sebetulnya, menurut Joko, guru berinisial SMu (24) dan kepala sekolah SMa (54), sudah meminta maaf.

Namun, sejumlah orangtua merasa tidak terima atas perlakuan mereka kepada anak-anaknya.

Mereka menuntut SMu dan SMa diberhentikan.

"Pada saat kejadian guru sudah meminta maaf kepada wali siswa lewat kepala desa."

"Sudah buat pernyataan, di situ sudah selesai sebetulnya," kata Joko.

Kronologi

Seperti diberitakan sebelumnya, saat jam istirahat, uang tabungan yang ditaruh di atas meja kelas hilang.

SMu yang menjadi guru kelas segera menanyai sejumlah siswa.

Ada 10 siswa yang ditanya, namun tak ada yang mengaku.

Menurut informasi, SMu lalu menyulut tangan 10 siswa tersebut.

Setelah itu, para siswa masih saja tidak ada yang mengaku.

Lalu, SMu melapor ke SMa dan akhirnya ada tiga siswa yang disulut hingga tangannya melepuh.

"Akhirnya melapor ke polisi hari Rabu tanggal 31."

"Setelah dilapori, kami koordinasi dengan Muspika dan Kemenag."

"Kemudian hari Kamis (guru dan kepala sekolah) dipanggil oleh KUA. Langsung saat itu diberhentikan," jelasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta Kepsek dan Guru Sulut Tangan Siswa hingga Melepuh, soal Uang Rp 12.500 Hilang hingga Menakuti Siswa

Baca juga: Pesisir Utara Pekalongan Dilanda Gelombang Tinggi dan Rob, Dani Khawatir Tanggul Jebol

Baca juga: Razia Narkoba di Lapas Kelas IIA Kendal, Petugas Gabungan Malah Temukan Senjata Tajam

Baca juga: Dokter Tirta dan Fiersa Soroti Mudik Dilarang tapi Objek Wisata Tetap Buka, Ganjar Respon Begini

Baca juga: Konsultasi Masalah Asmara, Siswi di Kendal Malah 10 Kali Dicabuli Dukun Dadakan