Barulah hari berikutnya diikuti oleh penghuni Blok D, E, dan F.
Sementara kegiatan keagamaan setelah tarawih berlangsung hingga 21.30.
"Setelah itu warga binaan diharuskan masuk ke kamar sel masing-masing. Jam 02.00, penjaga mulai membagikan nasi kotak untuk makan sahur di kamar," jelasnya.
Menurut Tomi, semasa pandemi Covid-19, pihaknya tidak mendatangkan ustad dari luar.
Semua pengajar dari orang Lapas Kelas II B Kota Tegal.
Termasuk pengisi kultum, diambil dari warga binaan yang memiliki kompetensi ilmu keagamaan.
Seperti warga binaan bernama Moh Anam yang merupakan terpidana terorisme.
Meski demikian, isi khutbah yang diberikan materinya harus umum dan tidak aneh-aneh.
"Semua kegiatan tetap dilakukan dalam pengawasan petugas. Termasuk petugas pun banyak yang ikut mengaji bersama," jelasnya. (fba)
Baca juga: Kesaksian Mantan Komandan KRI Nanggala 402 Letkol Ansori: Sistem Keamanan Standar Internasional
Baca juga: European Super League Sisakan Barcelona dan Real Madrid, Koeman Kritik Keras UEFA soal Ini
Baca juga: Menantu Jokowi Langsung Pecat Bawahannya karena Persoalan Ini, Tak Mau Lama-lama Adu Mulut
Baca juga: Pesawat Amerika Pemburu Kapal Selam Ikut Cari KRI Nanggala 402, Lewat 72 Jam Belum Ada Titik Terang