Larangan Mudik Jateng

Ganjar Ingatkan Arus Mudik Gelombang Kedua setelah Puncak Arus Balik: Jangan Lengah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi warga mudik lebaran.

Yang paling banyak terjadi pada H-2 sebelum masa larangan mudik atau pada 4 Mei.

Pada 1 Mei ada kenaikan tipis yakni sekitar 23.679 kendaraan masuk ke Jateng via tol. Kemudian naik lagi pada 2 Mei sebanyak 25.311 unit kendaraan, 3 Mei 22.758 kendaraan.

Naik cukup signifikan pada 4 Mei yakni sebanyak 27.942 unit kendaraan. Dan kembali turun pada H-1 masa pelarangan mudik atau pada 5 Mei yakni 25.309 unit kendaraan.

Kemungkinan terjadinya arus mudik gelombang kedua ini juga diperingatkan Menteri Dalam Negeri seperti yang diungkapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Kondisi ini membuat potensi penularan Covid-19 masih besar terjadi, terutama di Jateng yang memiliki warga perantauan cukup banyak.

"Mendagri memperingatkan karena pada 18 Mei tidak masuk kategori larangan, hanya ada pengetatan."

"Artinya, akan ada pola orang mudik setelah 17 Mei (masa larangan mudik)," kata Ganjar.

Ganjar memprediksi keramaian mudik gelombang kedua terjadi pada akhir pekan ini.

Oleh karena itu, ia meminta pemerintah kabupaten dan kota untuk tidak lengah.

Tetap melakukan pengetatan di desa-desa atau lingkup terkecil yakni RT agar penyebaran covid bisa ditekan.

"Sabtu Minggu besok akan ada arus dimana masyarakat akan mudik setelah pembatasan selesai dilakukan."

"Ini butuh partisipasi masyarakat untuk tetap tidak mudik," tegasnya.

Berdasarkan data, ada 36.201 kendaraan yang diperiksa pada masa penyekatan mudik di perbatasan dari 6-13 Mei 2021. Dari jumlah itu, sebanyak 10.677 kendxaraan diputar balik.

Seperti diketahui, petugas gabungan melakukan penyekatan di perbatasan antar-provinsi di Jateng. Ada 14 pos penyekatan yang didirikan.(mam)