Ia menambahkan, para pelaku juga menyewa mobil.
Mobil itu digunakan untuk survey lokasi atau istilah para pelaku menggambar.
"Mereka sasar target secara acak."
"Sore survey malam beraksi," imbuhnya.
Sementara itu, otak kejahatan, Asep mengaku, tak sengaja ketemu para temannya asal Grobogan di Salatiga.
Lantaran kurangnya anggota, ia lantas memanggil tiga temannya asal Lebak, Banten.
"Iya saya yang kumpulkan tim. Uangnya ya buat foya-foya," terangnya.
6 anggota, dipimpin orang Lebak, Banten
Geng Banten ini total beranggotakan 6 orang, termasuk sang pemimpin.
Komplotan ini dipimpin oleh orang yang berasal dari Lebak, Banten.
Berdasarkan data kepolisian, berikut anggota komplotan Banteng tersebut:
- Maskur alias Apung (39) warga Buyut Mekar, Maja, Lebak, Banten
- Asep Maulana (42) warga Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Depok, Jabar
- Munandjat (46) warga Tlogorejo, Tegowanu, Grobogan
- Muhamad Asri alias Apuy (34) warga Mekarsari, Rangkasbitung, Lebak, Banten
- Suyadi (36) warga Tlogorejo, Tegowanu, Grobogan
- Abdul Rozak warga Tlogorejo, Tegowanu, Grobogan
(Iwn)
Simak kasus pembobolan ATM di sini.