Dia pun terpaksa membeli minyak goreng dengan harga Rp 20.000 di pasar tradisional.
"Yang jelas, pendapatan saya berkurang banyak. Yang tadinya bisa untung Rp 100.000 per hari, paling sekarang hanya Rp 40.000. Minyaknya mahal, carinya juga susah," tutur Ruwati.
Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kendal bakal menggelar rapat koordinasi bersama pihak-pihak terkait untuk menyikapi problematika minyak goreng di Kendal.
Salah satunya terkait temuan perdagangan minyak goreng paket dengan produk lain di sejumlah pasar tradisional. (*)