Berita Semarang

Pompa Kemampuan Tempur, Satuan Kodam IV/Diponegoro Gelar Latihan di Alun-Alun Karanganyar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satuan bantuan tempur (Banpur) Amed, Arhanud, Zipur maupun Kavaleri dikerahkan untuk mengamankan gerak maju pasukan Yonif R 400/BR pada latihan pertempuran kota di alun-alun Kabupaten Karanganyar, Sabtu (26/2/2022).

TRIBUNPANTURA.COM, KARANGANYAR - Satuan tempur Kodam IV/Diponegoro gelar latihan pertempuran Kota yang dilaksanakan di alun-alun Kabupaten Karanganyar, Sabtu (26/2/2022).

Materi dalam latihan tersebut meliputi operasi pembebasan tawanan , operasi raid penghancuran, operasi lawan insurjen, pertempuran jarak dekat, serbuan bus. 

Kemudian operasi lain diantaranya adalah evakuasi medis luka tembak, rintangan ranjau harmonika, hingga melaksanakan evakuasi masyarakat dari sekitar tempat konflik ke tempat aman.

Latihan diawali  aksi tim Raider Yonif R 400/BR  menghancurkan tower komunikasi musuh. Kemudian dilanjutkan penyerbuan serangan di jantung pertahanan musuh.

Baca juga: Polda Jateng Jadikan Bahan Evaluasi Temuan dan Rekomendasi Komnas HAM Terkait Wadas Purworejo

Baca juga: Ratusan Relawan Terjun ke Jalanan Semarang Bagikan 225 Ribu Masker

Baca juga: Kemit Forest Education, Wisata Alam Kekinian Di Cilacap, Banyak Spot Foto Cantik

Agar memudahkan pergerakan satuan melakukan manuver, beberapa satuan bantuan tempur (Banpur) yakni Amed, Arhanud, Zipur maupun Kavaleri dikerahkan untuk mengamankan gerak maju pasukan Yonif R 400/BR. 

Tidak membutuhkan waktu lama tim Raider berhasil melumpuhkan musuh serta menyelamatkan dan mengevakuasi sandera yang berada di Kantor Bupati Karanganyar. 

Latihan tempur kota berakhir apel gelar pasukan di alun-alun Kabupaten Karanganyar, yang dipimpin Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Parwito dan diikuti seluruh satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro.

Melalui amanat Pangdam IV/Diponegoro, Kasdam menerangkan  latihan tersebut digelar sebagai tolak ukur kesiapan satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro dalam mengantisipasi  jika terjadi ancaman yang  timbul dan mengganggu stabilitas negara, khususnya di wilayah Jawa Tengah maupun Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ancaman tersebut contohnya ancaman radikalisme yang mengarah pada terjadinya terorisme.

“Kondisi seperti ini harus segera kita antisipasi, jangan sampai kita kalah cepat dari kelompok kelompok radikal yang berusaha melakukan aksi untuk mengganggu stabilitas keamanan wilayah maupun nasional," jelasnya.

Menurutnya, akhir-akhir ini disinyalir telah banyak bermunculan pengikut paham radikalisme agama yang memiliki paham keagamaan fanatik atau ekstrim.

Tak jarang mereka mengaktualisasikannya dengan menggunakan cara kekerasan.

"Kita harus memaksimalkan kinerja aparat intel di lapangan, lakukan koordinasi secara terpadu dengan aparat teritorial serta melakukan kegiatan pembinaan mental dan hukum. Optimalkan peran Babinsa di wilayah masing-masing untuk meminimalisir kemungkinan masuk dan berkembangnya kelompok-kelompok radikal dalam masyarakat," Tegasnya.

Baca juga: Menpora Resmikan Lapangan Sepakbola Sintetis Unnes, Dorong Pembinaan Atlet Daerah Bertalenta

Baca juga: Bandeng Asap Tanpa Duri, Oleh-Oleh Khas Pati yang Bisa Didapat di Plaza Pragolo

Ia mengatakan pertempuran kota (Purkota)  merupakan simulasi latihan dalam satuan. Hal ini bertujuan untuk membina kemampuan tempur prajurit Kodam IV/Diponegoro.

“Kemampuan tempur bukan hanya dimiliki oleh pasukan khusus atau Raider, kemampuan pertempuran kota harus dimiliki juga oleh seluruh satuan tempur jajaran Kodam IV/Diponegoro dan ini harus dilaksanakan secara rutin untuk meningkatkan kemampuan prajurit," tandasnya. (*)