Dari harga normal daging sapi Rp 120 ribu per kilogram, menjadi Rp 125 ribu per kilogram.
"Ini naik lagi sudah empat hari".
"Sekarang ada yang jual Rp 128 ribu per kilogram, ada juga yang jual Rp 130 ribu per kilogram," ujarnya.
Berbeda dengan daging ayam, Wati menjelaskan, kenaikan daging sapi bukan karena akan Ramadan.
Karena biasanya kenaikan harga daging sapi itu menjelang lebaran, bukan Ramadan.
Ia mengatakan, kenaikan tersebut lebih dikarenakan stok daging sapi sedang sulit.
Seperti yang dikatakan pihak pemasok kepada para pedagang.
"Bukan karena mau bulan puasa".
"Karena biasanya daging sapi naik saat mau lebaran," jelasnya.
Wati berharap, pemerintah bisa turun dan membantu masyarakat untuk menstabilkan harga daging sapi.
Kasihan masyarakat dan pedagang kecil sepertinya.
Ia menilai, tingginya harga menyebabkan daya beli masyarakat terhadap daging sapi turun.
Karena banyak harga kebutuhan yang juga sedang tinggi, seperti minyak goreng, gas, kedelai dan sebagainya.
"Inginnya stabil. Jangan naik terus, kasihan pembelinya".
"Dikira pedagang yang menaikan harga".
"Padahal kan sudah dari pemasok," jelasnya. (*)