Pembunuhan Sadis di Semarang

Fakta Baru Mayat Dicor Semarang, Dibunuh saat Sedang Tidur, Dimutilasi Dalam Kondisi Hidup

Penulis: iwan Arifianto
Editor: m zaenal arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku pembunuhan mayat dicor Semarang, Muhammad Husen (28) tampak tersenyum saat dihadirkan di konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023).

Potongan tubuh itu lalu dibungkus ke dalam karung warna putih. 

Tubuh  tanpa kepala itu lalu diseret seret ke lorong sisi selatan toko.

"Saya motong tubuh korban di ruang tengah, saya nyeret tanpa kepala dan tangan," katanya.

Alasannya memilih mengeceor korban di lorong toko karena jarang yang mengakses tempat tersebut.  

Ia pun lantas mengambil semen dan pasir di rumah korban di perumahan Bukti Agung Nomor O2, Sumurboto Banyumanik, yang berjarak sekira 3 kilometer dari lokasi kejadian. 

Proses pengecoran dilakukan pada pada Sabtu (6/5/2023) sore.

Lokasi korban dicor ditumpuk barang lainnya seperti bantal supaya tidak kelihatan.

"Bagian kepala dan lengan tidak ditanam hanya cukup diberi semen dan pasir karena lubang selokan tidak cukup," papar Husen.

Pelaku kemudian mengambil sejumlah barang bukti seperti karpet penuh darah, tas, dompet, dan uang Rp 7 juta milik korban.

Karpet, tas dan dompet dibuang oleh korban.

"Uang saya ambil untuk senang-senang.

Pedagang angkringan Imam saya ajak," katanya.

Alasan Membunuh 

Husen mengungkapkan, alasan membunuh lantaran sakit hati sering dimaki dan dipukuli korban.

Pengakuan pelaku, dipukul oleh korban karena ada kesalahan kecil seperti salah pesanan jumlah galon maupun ada kerusakan mesin galon.

Halaman
1234