Berita Batang

Ironi SD Negeri di Batang pada Tahun Ajaran 2023/2024, Ada yang Tak Dapat Siswa Baru

Penulis: dina indriani
Editor: m zaenal arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang guru di SDN Kranggan 01 Tersono Batang saat menunjukkan ruang kelas 1 yang kosong atau tidak ada siswa, Kamis (20/7/2023).

TRIBUN.PANTURA.COM, BATANG - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kranggan 01 Tersono, Kabupaten Batang tidak mendapat siswa didik baru pada tahun ajaran 2023/2024.

Selain itu ada juga SDN yang hanya mendapat tiga siswa yaitu SDN Sijono Warungasem.

"Kita tidak ada istilah kekurangan, mungkin di bawah rombel, rombel kita harusnya 30 anak, setahu saya ada yang enam, lima, dua bahkan tahun kemarin ada yang satu itu saja mas."

"Yang cukup terlihat yaitu SD Kranggan tidak ada siswa, lalu SDN Sijono hanya tiga siswa," tutur Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang, Bambang Suryantoro, Kamis (20/7/2023).

Baca juga: Kapolda Lantik 4 Pejabat dan 5 Kapolres Baru di Jawa Tengah, Berikut Daftarnya

Bambang menyebut dari 452 SD yang ada, 254 di antaranya tidak memenuhi rombongan belajar (rombel) atau di bawah 30 anak per kelasnya.

Menurutnya, tren sekolah tidak memenuhi rombel dimulai 2010 namun yang signifikan sejak 2016 hingga sekarang.

Bambang menyampaikan ada beberapa faktor yang melatarbelakangi hal tersebut.

Diantaranya adalah semakin menurunnya jumlah anak usia sekolah di daerah itu, letak lokasi sekolah, keberhasilan program KB dan persaingan antar sekolah.

Baca juga: BREAKING NEWS: Jual Satwa Dilindungi, Warga Kendal Ditangkap Polisi di Jogja

"Keberhasilan program KB menjadi faktor juga, artinya memang di daerah itu jumlah anak usia sekolah menurun, lalu letak lokasi sekolah yang jauh dari pemukiman desa setempat," terangnya.

Lebih lanjut, pihaknya telah melakukan beberapa upaya selain melakukan penggabungan dua sekolah di area yang sama, juga memprogramkan peningkatan mutu dan mendekatkan sekolah ke kawasan pemukiman.

"Bagi sekolah yang menjadi satu-satunya di sebuah desa tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan mutunya agar lebih bisa bersaing," pungkasnya. (*)