“Kalau mengandalkan APBD saja saya rasa masih kurang, tidak cukup. Kami berharap ada keikhlasan yang berkelanjutan dari teman-teman ASN menyisihkan gajinya setiap bulan untuk disedekahkan ke anak-anak balita stunting dalam bentuk makanan bergizi,” ujar Lia.
Dia pun menerangkan jika pihaknya berperan di garda depan bersama kader kesehatan untuk memantau distribusi makanan tambahan ini, selain juga memeriksa tumbuh kembang baduta dengan melakukan pengukuran tinggi atau panjang badan, berat badan, lingkar lengan dan lingkar kepala.
Lia menjelaskan jika terdapat sejumlah faktor yang bisa menyebabkan seorang balita mengalami stunting, diantaranya adalah pola asuh anak yang keliru, jarak kelahiran yang terlalu dekat, kemiskinan, hingga kondisi ibu saat hamil mengalami kekurangan energi kronis. (*)