Berita Jateng

Sejumlah Daerah di Jateng Kesulitan Air Bersih, Ini Langkah yang Dilakukan Pemprov

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sejak jauh hari telah mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi kekeringan dan krisis air bersih.

Penulis: hermawan Endra | Editor: m zaenal arifin
Istimewa
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono (kacamata hitam) saat menyalurkan air bersih di Halaman Masjid Darul Khoirot Kelurahan Debongkidul, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Rabu (9/8/2023). 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sejak jauh hari telah mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi kekeringan dan krisis air bersih di sejumlah daerah.

Ia juga sudah menyiapkan skema bantuan air bersih untuk mengantisipasi itu.

Setidaknya ada 7,1 juta liter air bersih yang didistribusikan ke daerah-daerah yang mengalami krisis air bersih.

"Kita tiap hari ada bantuan yang kita kirim ke daerah-daerah. Jadi kalau boleh saya tampilkan visualnya, dari BPBD semua siaga, bupati/walikota semua siaga, so far sampai hari ini ada (bantuan air)," kata Ganjar saat ditemui di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (14/8/2023).

Ganjar rapat antisipasi krisis air bersih
Ganjar di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (14/8/2023).

Baca juga: Bahagianya Warga Desa Silurah Batang, Mimpi Merdeka Sinyal Internet Terwujud Setelah 77 Tahun

Ganjar tidak memungkiri bahwa ada sejumlah daerah yang saat ini kesulitan air bersih. Maka dari itu ia meminta warga melapor agar bisa segera dikirim bantuan air bersih.

"Memang ada dari teman-teman media menyampaikan di tempat ini kurang air, sebenarnya tinggal lapor saja biar nanti kita kirim, karena memang di daerah-daerah tertentu ya memang kurang air. Kita siapkan, kita minta kawan-kawan untuk selalu me-report secara rutin," tuturnya.

Ganjar menjelaskan berdasarkan data akumulasi kebutuhan air bersih di kabupaten/kota, bantuan yang didistribusikan ada sekitar 7,1 liter yang bersumber dari banyak pihak.

"Distribusinya di semua daerah. Ini memang total desa terdampak kekeringan, Blora tertinggi kemudian ada Grobogan. Jadi semua kita sampaikan dengan cara ini. Ini pola-pola distribusinya yang tiap hari kita lakukan," jelas Ganjar.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kebakaran di PPP Kota Tegal, Puluhan Kapal Dilalap Si Jago Merah

Ia menambahkan antisipasi jangka panjang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Pertama adalah menjaga dan merawat sumber-sumber mata air dengan memperbanyak menanam pohon.

Kedua, pengelolaan sumber mata air juga harus dilakukan dengan membuat saluran agar distribusinya mudah.

"Di beberapa titik ada sumur bor, yang lain kita bisa menampung dari air hujan. Maka rain harvesting-nya musti dilakukan dengan peralatan. Seperti tandon-tandon yang ada di rumah itu juga bisa," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved