Pasalnya, sejumlah perusahaan industri berskala besar yang telah melakukan ground breaking baru akan mengucurkan dana pembangunannya tahun 2024 dan 2025.
Perusahaan tersebut, lanjut Umi, antara lain pabrik gula PT Wahana Gula Investama dengan nilai investasi Rp 2,5 triliun, dan pabrik sepatu olahraga PT Adonia Footwear Indonesia dengan nilai investasi Rp 3,3 triliun.
Menyusul dua pabriK sepatu, satu pabrik bihun, satu pabrik garmen dan satu pabrik tekstil.
Umi menilai, menguatnya daya tarik investasi di Kabupaten Tegal ini tidak terlepas dari kerja sama banyak pihak dalam membangun kepercayaan investor, baik dalam hal penciptaan kondusifitas wilayah maupun pelayanan perizinan investasi dan usaha yang baik.
“Ini semua tentunya tidak terlepas dari kerja sama yang baik dengan semua pihak dalam memberikan layanan perizinan dan kemudahan berusaha, menciptakan kondusifitas wilayah, dan meningkatkan daya saing daerah, sehingga Kabupaten Tegal terkategori daerah yang ramah investasi,” ujar Umi.
Demikian halnya keberhasilan Pemkab Tegal dalam menekan angka kemiskinan juga tidak terlepas dari komitmen kepemimpinan dan kerja berkolaboratif, pada implementasi program penanggulangan kemiskinan seperti Program Keluarga Harapan dan program bantalan sosial lainnya.
Termasuk pula program rehab rumah tidak layak huni (RTLH) yang menyasar kalangan masyarakat berpenghasilan rendah.
Sepanjang lima tahun periode pemerintahannya, Umi menuturkan sedikitnya 6.375 RTLH berhasil dipugar dengan indeks bantuan pembangunan Rp 20 juta per unit rumahnya.
Sedangkan jika dihitung sejak dirinya menjabat sebagai Wakil Bupati Tegal, tidak kurang dari 10.907 unit RTLH yang direhab.
Terkait percepatan penurunan angka prevalensi stunting, pihaknya optimis bisa meraih angka minimal 14 persen sampai dengan akhir tahun 2024 sesuai dengan arahan Presiden RI.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 lalu, angka prevalensi stunting Kabupaten Tegal masih 22,3 persen.
Sementara, di bidang pembangunan infrastruktur, khususnya jaringan jalan pihaknya terus berupaya mengejar ketertinggalan.
Sebab sepanjang tahun 2020 hingga 2021, tidak ada kegiatan peningkatan kualitas jalan akibat kebijakan refokusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19.
"Meski demikian, dari laporan dinas terkait pekerjaan umum, kondisi jalan mantap di Kabupaten Tegal sudah mencapai 82 persen di tahun 2023," ungkap Umi.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud, mengatakan refleksi ini sebagai momentum penting untuk ber-muhasabbah atas perjalanan lima tahun kepemimpinan Bupati Tegal bersama wakilnya, dalam menjalankan amanat Rencana Pembangunan Jangan Menengah Daerah atau RPJMD Kabupaten Tegal 2019-2024.