Berita Pekalongan

Arsitektur Masjid Agung Al-Jami Pekalongan yang Dibangun 1852, Simbol Perpaduan Dua Budaya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masjid Agung Al-Jami Pekalongan.

TRIBUN-PANTURA.COM, PEKALONGAN - Masjid Agung Al-Jami Pekalongan merupakan salah satu masjid yang menjadi ciri khas dari Kota Pekalongan, masih tetap eksis dan mempertahankan arsitekturnya hingga sekarang.

Masjid yang brada di sisi barat Alun-alun Kota Pekalongan ini ternyata sudah berdiri kokoh sejak tahun 1852 yang dibangun atas prakarsa Raden Ario Wirio Tumenggung Adi Negoro yang pada saat itu merupakan seorang tokoh agama sekaligus ulama yang terkenal di Pekalongan. 

Sejak awal dibangun hingga saat ini, arsitektur Masjid Agung Al-Jami Pekalongan masih tetap sama dan tidak ada perubahan secara keseluruhan, meskipun ada beberapa penambahan pembangunan.

Hal ini diungkapkan oleh Pengurus Yayasan Masjid Agung Al-Jami Pekalongan, yang berbagi cerita mengenai arsitektur masjid, Senin (01/4/2024).

Arsitektur Masjid Agung Al-Jami Pekalongan yang masih sama dari dulu hingga sekarang.

Pihaknya menjelaskan bangunan masjid ini dibangun melalui 4 tahap.

Meski demikian dirinya menekankan secara arsitektur untuk wujudnya dibuat masih utuh sama seperti bentuk pertamanya, karena masjid ini juga merupakan salah satu cagar budaya yang harus dilestarikan.

"Jadi kita hanya menyesuaikan saja dengan bentuk yang sudah ada di awal. Tapi memang tidak semudah yang dibayangkan, malah justru lebih bagusan yang awal, walaupun katanya kalau tukang bangunan jaman dulu kan malah masih belum semodern sekarang," jelasnya.

Masjid Agung Al-jami Pekalongan ini kental sekali dengan desain arsitektur Jawa-Arab yang menakjubkan.

Dengan kubah yang berbentuk joglo menyajikan pesona tradisional khas jawa, sedangkan pada serambi masjid, menampilkan arsitektur arab yang berciri khas timur tengah.

Bangunan ini menjadi saksi bisu perpaduan dua budaya yang sangat harmonis di Kota Pekalongan.

Di ruang utama Masjid Agung Al-Jami Pekalongan memiliki pilar-pilar kayu dan juga ornamen yang masih asli, diperkuat dengan 22 pilar beton penyangga.

Langit ruangan yang tinggi, dibantu dengan putaran kipas angin dalam jumlah banyak, membuat hawa di ruangan ini terasa cukup sejuk.

Jika berkunjung ke Pekalongan khusunya di daerah Kota, sempatkan mampir ke Masjid Agung Al-Jami Pekalongan yang sangat legendaris yang hingga kini masih menjadi salah satu pusat kegiatan agama, sosial, dan juga politik di Kota Pekalongan dan sekitarnya ini. (*)