Berita Tegal

Ini 4 Program Prioritas Dadang Somantri Selama Jabat Pj Wali Kota Tegal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penjabat (Pj) Wali Kota Tegal, Dadang Somantri (kiri) saat menyapa Tribunners dalam program Tribun Topic.

TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - Penjabat (Pj) Wali Kota Tegal, Dadang Somantri menceritakan kegiatannya akhir-akhir ini yang tengah sibuk dengan rangkaian Hari Jadi ke-444 Kota Tegal dan persiapan Pilkada 2024.

Pria kelahiran Bandung pada 1965 itu, sebulan lalu secara resmi dilantik sebagai Pj Wali Kota Tegal, per 25 Maret 2024.

Dadang mengaku cukup takjub dengan perubahan dan pembangunan dalam beberapa tahun terakhir di Kota Tegal. 

Meski begitu, ada beberapa program prioritas yang ingin ditekankannya untuk menyukseskan Indonesia Emas 2045. 

Hal itu disampaikan Dadang saat berbincang dalam acara Tribun Topic yang dipandu host Elyn Windiyastuti langsung di Rumah Dinas Pringgitan Wali Kota Tegal, pada Selasa (23/4/2024).

Berikut petikan wawancaranya.

- Bagaimana kabarnya Pak Dadang?

Alhamdulillah baik. Pertama-tama saya ingin menyampaikan mohon maaf lahir batin karena ini masih bulan Syawal.

- Apa kesibukan akhir-akhir ini?

Saya baru satu bulan menjabat Pj Wali Kota Tegal. Sehingga ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan percepatan. 

Saya datang ke Tegal ini sudah mendekati masa angkutan lebaran dan kondisinya sedang musim hujam. Jadi saya sempat menengok malam-malam ke lapangan saat mendapat kabar ada rob.

Kemudian persiapan untuk mudik kemarin, saya kira sangat menyita waktu. Ternyata Tegal ini magnetnya sangat luar biasa. 

Penduduk Kota Tegal jumlahnya sekira 292 ribu jiwa. Tetapi setelah dihitung dan data penduduk yang ada di Tegal hanya sekira 243 ribu jiwa, sisanya banyak di perantauan. 

Nah, kalau siang hari jumlahnya bisa sampai 400 ribu jiwa. Karena banyak yang berdatangan dari Slawi, Brebes dan Pemalang untuk menghidupkan perekonomian di Kota Tegal. 

- Bagaimana kondisi Tegal pasca Pemilu?

Alhamdulillah, saya ditugaskan di kota yang betul-betul kondusif. Jadi berdasarkan laporan dari kawan-kawan dan data yang saya baca, saat Pilpres maupun Pileg tidak ada permasalahan sama sekali. 

Bahkan tidak ada yang diadukan atau dipermasalahkan. Sehingga hasil Pilpres dan Pileg bisa diterima dengan kondusif. 

Hanya saja tingkat partisipasinya harus lebih didorong karena banyak warga yang di perantauan. Pemilu 2024 angka partisipasinya 78,6 persen, ada kenaikan sedikit dari Pemilu sebelumnya yang angkanya 76,9 persen.

- Bagaimana Persiapan Pilkada?

Pemkot Tegal dalam hal ini mensupport kawan-kawan baik dari aspek pengamanan maupun penyelenggaraan Pilkada. 

Tentu kami menyiapkan anggaran daerah yang dihibahkan, seperti untuk keamanan oleh Polri dan di-backup oleh TNI dan untuk penyelenggaraan oleh KPU dan Bawaslu. 

Prosesnya sudah sesuai dengan kalender perencanaan, tetapi nanti ada finalisasi lagi. Kami juga sudah rapat dengan KPU maupun Bawaslu.

Pengangggaran nanti akan dicairkan pada Mei 2024. 

Proses persiapan Pilkada di KPU juga sudah betul-betul clear. Saat ini sedang pengecekan ulang data pemilih. Kegiatan tiap bulannya sudah diagendakan. Kemungkinan akan ada rapat dari KPU di awal Juni 2024.

- Kesan pertamakali datang di Tegal?

Kesan pasti ada. Saya sudah mempelajari Tegal. Menurut saya di Semarang itu panas, ternyata di Tegal itu lebih panas. Mungkin karena di Semarang masih ada bukit walaupun sudah gundul. 

Di Tegal kan data, bukitnya jauh dan dekat sekali dengan pantai sehingga suasananya panas. 

Tetapi di sini penerimaannya sangat luar biasa. Saya betul-betul diterima, bahkan di luar dugaan. Padahal saya inginnya sederhana. 

Saya dilantik pada 25 Maret 2024, keesokan harinya saya berangkat ke Tegal. Ternyata sambutannya membuat saya merinding, di luar ekpektasi. 

Padahal saya hanya merencanakan sesampainya di Tegal lalu salat di Masjid Agung Tegal, setelah itu ke Pringgitan Rumah Dinas. Tetapi kawan-kawan ASN di sini penerimaan secara kekeluargaannya luar biasa. 

Saya lihat di sepanjang jalan dari gerbang masuk Balai Kota Tegal, ASN dan sebagian masyarakat sudah ada di sisi kiri dan kanan jalan.

Ada rasa kebahagiaan mudah-mudahan ini merepresentasikan bahwa saya benar-benar diterima dalam menjalankan tugas sebagai Pj Wali Kota Tegal. 

Kemudian ada prosesi yang lebih ke religi dihadiri oleh stakeholder. Lengkap mulai dari alim ulama, MUI, FKUB, dan jajaran Forkopimda, semuanya lengkap. 

- Respon keluarga setelah jadi Pj Wali Kota?

Saya tidak menyangka akan ditempatkan di Kota Tegal.

Karena sebelumnya ada pengalaman yang menyebutkan mau ditempatkan di sini lalu di sana, tetapi ternyata dua tempat itu diisi oleh orang lain. Maka saya lepas dan sudah tidak lagi memikirkan itu.

Ketika saya mendapatkan informasi dari pusat akan ditempatkan di Kota Tegal, saya sampaikan kepada istri. Istri saya pertama mengucapkan Innalillahi dulu, kemudian baru Alhamdulillah. Pesan istri, kalau ini memang amanat tinggal dilaksanakan dengan baik. 

Kabar ini tentu menjadi surprise karena kami benar-benar tidak mengharapkan. Maksudnya kami sudah tidak pernah memikirkan tentang penempatan dan segala macamnya. 

Saya benar-benar menjaga rahasia itu sampai pelantikan, karena sebenarnya informasi tersebut sudah didapatkan di akhir Februari 2024. 

Saya bilang ke istri jangan bilang ke anak-anak, siapa tahu dalam jedah waktu itu ada perubahan. Sehingga anak-anak baru tahu dua hari sebelum pelantikan. 

- Bagaimana respon anak setelah tahu?

Bagi anak-anak juga surprise, mereka lalu mendoakan. Karena mereka sudah terbiasa melihat bapaknya beberapa kali mengalami perubahan jabatan. 

Tapi jika melihat ekspresinya, mereka benar-benar terkejut. Karena ini di luar jalur karier bapaknya. Kalau sesuai karier kan hanya di kantor, jabatan, dan struktural.

Ini menjabat sebagai kepala daerah yang pasti tanggung jawabnya lebih besar. 

Sehingga anak-anak begitu mendengar, pesan pertama yang disampaikan adalah 'Jaga kesehatan papa'.

- Bagaimana perjalanan karier Bapak?

Saya kariernya berjalan zig-zag. Jika sesuai background pendidikan maka saya di bidang transportasi. Tetapi di transportasi hanya selama 19-20 tahun.

Orangtua saya bukan keluarga yang bercukupan, sehingga saya mencari sekolah yang gratis. Sekolah ikatan dinas yang berasrama, dapat uang saku, dan setelah lulus langsung diangkat PNS. 

Saya masuk di sekolah ikatan dinas perhubungan. Jadi basic saya sebenarnya di transportasi, bahkan pendidikan S2 pun saya ambil transportasi. 

Saat itu mulai bekerja pada 1987 di kantor pusat, kemudian ditugaskan di Semarang pada 1988. Selama tahun 1990- 2008 saya bertugas di dinas perhubungan. Saya mutasi ke kantor sekretariat daerah. 

Saya kemudian di biro perekonomian cukup lama, hingga jadi kepala bagian lalu kepala biro. Nah ini mulai menyimpang dari basic. Saya harus mengurusi perbankan hingga BUMD.

Lalu pada 2017 saya dipercaya sebagai Kepala Diskominfo, membangun dinas yang baru saja dibentuk selama dua tahun. 

Setelah itu saya di biro infrastruktur dan SDM, ini juga menyimpang dari basic. Saya menangani perairan, perumahan, energi dan lingkungan hidup. 

Kemudian saya ditarik di biro organisasi yang lebih ke ranah administratif. Saya harus tahu tentang kelembagaan, menghitung kebutuhan pegawai dan sebagainya. 

Perjalanan karier itu menuntut saya harus belajar banyak. Secara tidak langsung memberikan ruang untuk lebih paham banyak hal dan berbagai aspek. 

Sehingga saya kira ini menjadi modal. Mungkin Gusti Allah mengatakan sudah saatnya saya menduduki jabatan, di mana seorang kepala daerah paling tidak harus paham betul mengelola administrasi, SDM, kepegawaian, dan tentang kebutuhan ASN segala macam.

- Ada program prioritas apa? 

Saya tidak punya banyak program, karena saya menjabat Maret dan APBD 2024 sudah berjalan. Jadi saya harus mengamankan visi misi dan program yang sudah tertuang di APBD 2024.

Tetapi saya membawa empat program utama yang mengacu kepada kebijakan nasional. Program itu saya sisipkan dan tekankan.

Pertama terkait dengan stunting. Bangsa Indonesia akan masuk pada Indonesia Emas 2045, jika SDM tidak disiapkan betul maka emasnya akan hancur.

Kedua program pengentasan kemiskinan, ini menjadi tantangan terkait kapan semua masyarakat akan sejahtera. Padahal hampir semua slogan, visi dan misi menjanjikan kesejahteraan. 

Ketiga program kesejahteraan. Ini harus menjadi fokus semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat.

Karena di Tegal ini angka pengangguran masih sekira 7,68 persen.

Terakhir tentang lingkungan, ini menjadi perhatian karena sehebat apapun pembangunan kalau tidak bisa merawat lingkungan untuk anak cucu maka dinyatakan tidak berhasil. 

Lingkungan ini menjadi kunci. Maka akan menjadi sia-sia jika stunting, kemiskinan, dan kesejahteraan berhasil tetapi lingkungannya rusak.

- Ada event apa dalam HUT Kota Tegal?

Saya menjabat rupanya sudah ada program kegiatan. Pada Maret kemarin ada lomba inovasi oleh Bappeda, itu hasilnya bagus-bagus. 

Kami sudah melangsungkan sidang paripurna dan ziarah ke malam pendahulu Ki Gede Sebayu yang diikuti oleh Forkopimda. 

Setelah itu upacara hari jadi, itu pertama kali saya membacakan sambutan dalam bahasa Tegal. Sedikit berbeda dengan bahasa Jawa pada umumnya.

Karena bahasa Jawa pada umumnya kalau aja dibaca ojo, di sini aja dibaca aja. Lalu harus ada ngapak-ngapaknya, katanya ora ngapak ora kepenak. 

Semua peserta semua senyum. Alhamdulillah berarti mereka semua bahagia saat saya membacakan sambutan dalam bahasa Tegal. 

Tema HUT ke-444 Kota Tegal yaitu Bungah Gawe Berkah. Bungah-nya itu untuk masyarakat Tegal. Ada beberapa rangkaian acara yang tahun ini lebih ke arah bantuan untuk masyarakat. 

Menjelang lebaran, kita bantu dengan paket sembako murah supaya masyarakat senang. Saya kerjasama dengan Bank Indonesia dan stakeholder, dari harga Rp 85 ribu menjadi Rp 60 ribu- Rp 70 ribu per paket.

Kegiatan lainnya bekerjasama dengan pegiat ekonomi seperti mall dan restoran untuk memberikan diskon atau potongan harga dalam rangka HUT Kota Tegal. 

Termasuk PBB ada diskon 10 persen, kemudian persewaan gedung milik Pemkot Tegal juga ada diskon. 

Sementara kegiatan yang akan datang adalah balap sepeda pada Juli 2024. Event yang sudah berlangsung selama 10 kali ini sempat vakum 3 tahun. 

Kemudian pada 2 Mei 2024 akan ada Tegal Education Fair. Kegiatan itu mengolaborasikan hari pendidikan dan hari jadi Kota Tegal. Ada berbagai kegiatan mulai dari lomba-lomba, pameran, dan paket pangan murah. 

Kami berharap kegiatan-kegiatan tersebut akan memberikan kebahagiaan kepada masyarakat. Kami ingin masyarakat benar-benar bungah dan bergembira di Hari Jadi ke-444 Kota Tegal. 

- Satu kata untuk Tegal?

"Amazing", kota ini kecil dan penduduknya hanya 292 ribu jiwa. Tapi siang hari menjadi 400 jiwa, karena banyak orang dari luar berdatangan. 

Kedua dalam pembangunan selama periode Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, wajah Kota Tegal betul-betul berubah. Saya sudah lama tidak ke Tegal, begitu datang wah sudah metropolis. 

Berikutnya Tegal jadi magnet daerah sekitar. Orang dari Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes dan Kabupaten Pemalang pikniknya ke Kota Tegal.

Mal yang besar dan representatif ada di Tegal. Ini membuat Tegal semakin maju, maka masyarakatnya harus semakin sejahtera. 

- Pesan untuk masyarakat?

Saya manusia biasa tidak bisa bekerja sendiri. Mari berkolaborasi untuk membangun dan memajukan Kota Tegal. Khususnya bersama-sama untuk menyejahterakan masyarakat. 

Mari menjaga Kota Tegal ini untuk lebih baik, lebih ramah, dan menjaga lingkungan. Karena Kota Tegal ini menjadi jujugan masyarakat Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes dan Kabupaten Pemalang.

Kepada kawan-kawan ASN saya berharap untuk betul-betul melayani masyarakat. Kita harus selalu hadir dan dirasakan kehadirannya oleh masyarakat. Sehingga kebutuhan masyarakat bisa ter-handle dengan baik. (*)