Berita Nasional

Kementerian ESDM Lanjutkan Proyek Pipa Gas Cisem Tahap 2, KIT Batang Segera Teraliri Gas Bumi

Penulis: dina indriani
Editor: m zaenal arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia bersama Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto dan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana saat pengelasan pertama pipa gas di KIT Batang, Senin (30/9/2024).

TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melanjutkan proyek pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) tahap dua, mencakup ruas Batang-Cirebon-Semarang-Kandang Haur timur sepanjang 245 kilometer.

Pembangunan ini dimulai dengan pengelasan pertama pipa transmisi yang masuk Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Senin (30/9/2024).

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan tahap dua ini melanjutkan pemanfaatan pipa transmisi Cirebon-Semarang tahap pertama sepanjang 60 km yang selesai tahun 2023.

"Dan saat ini pipa tersebut sudah beroperasi memasok kebutuhan gas di Kawasan Industri Kendal (KIK)," ujar Bahlil.

Gas bumi yang akan dipasok ke KITB bersumber dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (PEPC JTB) dan Long Term Plan (LTP).

Baca juga: Didorong Usut Tuntas Kasus Alexander Marwata, Kombes Ade Safri: Kami Profesional dan Transparan

Bahlil menyebut Proyek ini dibiayai oleh APBN dengan nilai Rp 2,7 triliun dan akan dikerjakan selama 17 bulan.

"Pembangunan ini merupakan langkah pemerintah untuk menghubungkan jaringan pipa transmisi Sumatra, Jawa Barat, dan Jawa Timur," jelasnya.

Menurut Bahlil, gas bumi dari Cisem yang masuk ke KITB dengan harga murah akan menarik banyak investor.

"KITB didesain memiliki keunggulan lain dibandingkan kawasan industri lain, salah satunya adalah jaringan gas yang masuk ke situ," jelasnya.

Baca juga: 1.690 Pelamar CPNS Kota Pekalongan Tahun 2024 Dinyatakan Lolos Seleksi Administrasi

Bahlil juga menekankan bahwa gas yang masuk dengan harga terjangkau akan mengurangi ketergantungan masyarakat pada LPG. 

"Jika jaringan gas sudah terbentuk hingga ke rumah tangga, masyarakat tidak perlu lagi bergantung pada LPG," pungkasnya. (*)