TRIBUN-PANTURA.COM, CILACAP - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Kabupaten Cilacap untuk lebih waspada terkait adanya potensi peningkatan curah hujan di bulan November 2024 ini.
Selain itu, dampak yang ditimbulkan dari peningkatan curah hujan di bulan November 2024 ini juga patut diwaspadai.
Teguh Wardoyo selaku Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap menyampaikan bahwasanya curah hujan lebat di wilayah Cilacap sudah terjadi sejak Rabu (30/10/2024) lalu.
Dengan kondisi itu, Teguh pun memperkirakan curah hujan di bulan November ini akan lebih intens.
Hal itu mengingat untuk saat ini wilayah Kabupaten Cilacap sudah mulai masuk musim penghujan.
"Kewaspadaan masyarakat tentunya harus ditingkatkan, terutama untuk daerah yang rawan banjir dan longsor," katanya, Rabu (13/11/2024).
Baca juga: BREAKING NEWS: Mesin Rusak, Pesawat Latih Mendarat Darurat di Pesisir Pantai Cilacap
Untuk curah hujan di bulan November 2024 ini khususnya di Kabupaten Cilacap, Teguh memperkirakan akan berpotensi tinggi.
"Secara umum potensi curah hujan di Cilacap berkisar antara 300-500 milimeter dengan sifat hujan normal," ungkap Teguh.
Sementara itu sebagai bentuk kesiapsiagaan daerah dalam mengantisipasi bencana di Cilacap khususnya di musim penghujan ini, Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengadakan kegiatan jambore relawan beberapa waktu lalu.
Sekira 250 orang relawan dari berbagai komunitas relawan di Cilacap mengikuti kegiatan tersebut.
Mereka diberi materi dan pelatihan terkait teknis-teknis penanggulangan bencana seperti praktek bongkar pasang tenda, medical first rescue, dapur umum dan juga praktek penggunaan perahu karet.
Kalaksa BPBD Cilacap, Bayu Prahara berharap, kegiatan tersebut meningkatkan kapasitas para relawan dalam manajemen penanggulangan bencana mulai dari pra bencana, saat tanggap darurat sampai dengan paska bencana.
Baca juga: Pemuda di Cilacap Bunuh Ayah Tiri Pakai Pisau Dapur, Penyebabnya Karena Emosi
Terlebih Kabupaten Cilacap sendiri sering disebut sebagai supermarketnya bencana karena Cilacap memiliki potensi ancaman berbagai bencana.
"Harapannya kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis para relawan dalam penanggulangan bencana," katanya. (*)