Berita Semarang
Solois Asal Semarang Kembali Luncurkan Single Baru Berjudul "Kopi, Sendu dan Janji"
Sukses dengan single perdananya "Hopeless", Bima Sakti solois di Semarang kembali meluncurkan karya keduanya berjudul "Kopi, Sendu & Janji.
TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Sukses dengan single perdananya "Hopeless", Bima Sakti solois di Semarang kembali meluncurkan karya keduanya berjudul "Kopi, Sendu & Janji.
Meski tetap konsisten mengusung aliran Pop untuk membalut karya tersebut, namun single keduanya itu sedikit berbeda dengan sebelumnya, pada karya yang sudah bisa dinikmati di berbagai gerai digital platform termasuk Youtube Bima mencoba memasukan unsur klasik seperti memasukan biola.
Dan menggandeng Yudistira Angga untuk memberi sentuhan gitar klasik pada karya tersebut.
• Masih Ada Penambahan Covid-19 di Semarang, Masyarakat Justru Berjubel di Tentrem Mall
• Mahasiswa Pukuli Satpam Kampus Karena Ditegur Tidak Pakai Masker
• 12 Orang Positif Covid-19 Seusai Jemput Paksa Jenazah Infeksi Virus Corona
• Update Virus Corona Minggu 23 Agustus 2020 6.680 Orang di Indonesia Meninggal Dunia
Gesekan biola dan petikan gitar tersebut membuat karya berdurasi 5 menit 56 detik tersebut semakin syahdu dan elegan.
"Sentuhan biola serta gitar klasik sengaja saya masukan dalam Kopi, Sendu & Janji. Selain menguatkan nuansa, penempatan biola pada lagu ini supaya ruh dalam lagu ini lebih keluar, syahdu dan semakin menjiwa," ungkap pria penyuka karya band Dream Theater ini, kemarin.
Adapun, karya tersebut diolah di GME Studio.
"Saya percayakan cita rasa tata suara Sound Engineer pada Erwin Hadinata," ujar pria yang memutuskan untuk menjadi solois ini.
Terkait lirik, lanjut dia, bercerita tentang pria dan wanita yang sepakat bertemu di sebuah kedai kopi untuk lebih saling mengenal satu sama lain.
"Awalnya pria dan wanita bertemu di dunia maya seperti yang saya ceritakan di karya perdana saya "Hopeless"."
"Nah di lagu ini mereka sepakat untuk bertemu supaya bisa saling mengenal lebih dalam, kedai kopi sebagai pilihan mereka," jelasnya.
Setelah bertemu dan bertegur sapa, lanjut dia, wanita tersebut tiba-tiba meninggalkan pria itu.
"Pria yang galau karena ditinggal pergi tersebut kemudian menikmati kopi di kedai tersebut."
"Dia kemudian merenung dan merasakan kesenduan di kopi yang dinikmatinya itu."
"Hingga dia mendapatkan jawaban kalau kopi yang dinikmatinya tidak pernah ingkar janji. Tapi gadis suci yang dicintai justru pergi," ujar pria yang memilih jalur independen dalam proses dan memasarkan karyanya itu.
Bima membeberkan, makna yang tersirat di dalam lirik tersebut diambil dari filosofi kopi yang tidak pernah bohong menurutnya.