Berita Regional

Kisah Andi, Mahasiswa yang Beli Sepeda Motor dengan Sekarung Uang Koin: Tak Ingin Bebani Orangtua

Kisah Andi, Mahasiswa yang Beli Sepeda Motor dengan Sekarung Uang Koin: Tak Ingin Bebani Orangtua

Shutterstock
Ilustrasi menghitung uang logam - Seorang mahasiswa di Palembang, Andi Pangestu, membeli sepeda motor menggunakan sekarung uang logam, yang ia celengi (tabung) sejak duduk di bangku SMP. Pihak dealer butuh waktu setidaknya 5 jam untuk menghitung uang receh tersebut. 

TRIBUNPANTURA.COM, PALEMBANG - Tak ingin membenani orangtua, seorang mahasiswa di Palembang, Muhammad Andi Pangestu (22), membedah celengan miliknya.

Ia pun membeli sepeda motor secara cash dengan sekarung uang logam, yang ia celengi sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

Tak ayal, aksi Andi ini menyita perhatian khalayak luas.

Pihak dealer tempat Andi membeli motor bahkan harus menghitung sekarung uang logam itu berjam-jam lamanya.

Menteri Nadiem Anggarkan Rp7,2 Triliun untuk Sediakan Kuota Internet Siswa dan Guru selama 4 Bulan

Suami Bakar Rumah Sendiri saat Istri Tertidur Lelap, Bermula dari Cekcok Soal Ini pada Dini Hari

Wacana Pembukaan Bioskop, Ketua MPR Bambang Soesatyo: Bakal Memperparah Penyebaran Covid-19

Termasuk Danjen Kopassus, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Mutasi 62 Perwira Tinggi

Dihitung selama 5 jam

Marketing Head Astra Motor Sumatera Selatan Julius Amando membenarkan, Andi membeli motor Honda GTR 150 dengan sekarung uang logam.

Meski proses penghitungannya memakan waktu cukup lama, namun mereka tetap melayani.

"Proses penghitungan memakan waktu lima jam."

"Namun hal itu tidak masalah. Konsumen bisa membayar dengan metode apa pun dan akan tetap kami layani," ujar dia.

Muhammad Andi Pangestu (22) salah satu mahasiswa di Palembang yang membeli motor secara cash dari uang logam yang ia tabung sejak delapan tahun.
Muhammad Andi Pangestu (22) salah satu mahasiswa di Palembang yang membeli motor secara cash dari uang logam yang ia tabung sejak delapan tahun. (HANDOUT)

Tabungan selama delapan tahun

Sedangkan, menurut sang pembeli motor, Andi, sekarung uang logam itu dikumpulkannya selama delapan tahun.

Ia mengumpulkan uang logam hasil membantu ibunya di warung sejak duduk di bangku SMP.

"Setiap hari uang ini saya tabung, hasil membantu ibu di warung," kata mahasiswa Tridinanti, Palembang tersebut.

Selama delapan tahun menabung, Andi berhasil mengumpulkan uang logam sejumlah Rp10 juta.

Sedangkan motor yang ia beli seharga Rp24.650.000.

"Tadi dihitung selama lima jam. Uang yang saya bawa pakai karung totalnya Rp10 juta hasil tabungan sejak SMP."

"Sisanya saya bayar pakai uang kertas," kata Andi, Jumat (28/8/2020).

Tak ingin menyusahkan dan berniat membantu orangtua

Di balik ketekunannya mengumpulkan uang logam, ada motivasi besar Andi.

Ia tak ingin menyusahkan kedua orangtuanya.

"Saya puas beli sendiri karena tak menyusahkan orangtua," kata dia.

Selain menemani aktivitas di kampus, pemuda itu juga berniat membantu sang ibu dengan kendaraannya.

"Ini juga saya gunakan untuk bantu ibu belanja ke pasar untuk kebutuhan di warung," kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tak Ingin Bebani Orangtua, Andi Beli Motor dengan Sekarung Uang Logam, Butuh 5 Jam untuk Menghitung

Belum Mendapat Transfer Bantuan Subsidi Upah Rp600.000 Per Bulan? Tanyakan ke Perusahaan Anda

Dilema Posyandu di Kabupaten Batang, Digelar Rawan Penyebaran Covid-19, Tak Digelar Stunting Tinggi

Orang Tak Dikenal Lempar Nasi Bungkus ke Dalam Rutan Solo, Setelah Dibuka Isinya Bikin Kaget

Tim Gabungan Mendadak Geledah Sel Napi di Lapas Rowobelang Batang, Ada Apa?

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved