Berita Tegal
Meski New Normal IKM Logam di Tegal Tetap Lesu
Meski sudah di era new normal, kondisi lesu masih dialami para perajin Industri Kecil Menengah (IKM) logam di Kota Tegal.
TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - Meski sudah di era new normal, kondisi lesu masih dialami para perajin Industri Kecil Menengah (IKM) logam di Kota Tegal.
Masalah yang dialami rata-rata karena sepinya job dan orderan.
Bahkan ada sekira lima perajin yang harus menutup usahanya terlebih dahulu.
Ketua Devisi IKM logam dari Asosiasi Perajin Industri Kecil Siap Mengembangkan Ekonomi Tegal (Apik Banget), Haikal Abduh (36) mengatakan, ada sekira 200 perajin IKM logam yang ada di Kota Tegal.
• Meluncur di Jateng Berikut Harga OTR Toyota Corolla Cross Hybrid di Nasmoco
• IKM Logan di Tegal Dipertemukan dengan Industri Besar untuk Lahirkan Rantai Pasokan
• BLT Pekerja Rp600.000 Belum Masuk Rekeningmu? Simak, Bisa Jadi 1 di Antara 4 ini Penyebabnya
• Survei IPI: Popularitas Gibran Capai 95,2 Persen, Elektabilitas di Pillkada Solo Hanya 36,8 Persen
Mereka mengalami kondisi yang berbeda-beda di masa pandemi Covid-19.
Ada yang sedang lesu, naik, dan di kondisi sedang.
Namun menurutnya, kebanyakan mereka sedang megalami lesu.
Haikal mengatakan, sekira lima perajin IKM logam menutup sementara usahanya karena tidak ada job.
"Ya lesu karena pengaruh pandemi Covid-19. Bahannya ada tapi tidak ada orderan. Ya untuk bertahan saja sudah bersyukur. Jadi pasar turun hampir 50 persen," kata Haikal kepada tribunjateng.com, Jumat (28/8/2020).
Haikal menjelaskan, usahanya di bidang pembuatan roda gigi di pintu air juga terkena dampak pandemi Covid-19.
Ia mengatakan, biasanya dalam setahun usahanya bisa menerima orderan roda gigi pintu air hingga 5 kali.
Namun sejak Januari hingga Agustus 2020, baru dua kali orderan.
Ia mengatakan, keadaan seperti dirinya juga dialami IKM logam bagian jasa yang kerap menerima orderan dari perusahaan BMUN, seperti PLN dan Telkom.
"Jadi kami dari perajin butuh job, butuh pekerjaan. Kami bingung mau melangkah ke mana," ungkapnya.
Haikal mengatakan, pihaknya berterimakasih kepada Kementerian Perindustrian RI dan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kota Tegal, yang telah mempertemukan perajin IKM logam dengan asosiasi industri besar.
Ia berharap, pertemuan tersebut dapat menjadi pasar bagi para perajin IKM logam.
Haikal juga berharap, pemerintah kota melalui Disnakerin Kota Tegal bisa menyolidkan antar perajin.
Kemudian disediakan dapur industri agar bisa dimanfaatkan para pelaku IKM logam.
Haikal mengatakan, dulunya sempat ada dapur industri di Kota Tegal.
Tapi kemudian mangkrak.
"Jadi dapur industri itu bisa dimanfaatkan untuk semua perajin IKM logam. Tempat itu juga bisa untuk menunjang pasar," jelasnya.
Kepala Disnakerin Kota Tegal, Heru Setyawan mengatakan, pihaknya bersama Kementerian Perindustrian RI, hari ini mempertemukan perajin IKM logam dengan asosiasi industri besar.
Ia mengatakan, tujuannya untuk membangun kemitraan supaya ada rantai pasokan dari industri kecil ke industri besar.
Heru mengatakan, setelah pertemuan rencananya akan ada MoU dengan beberapa industri besar.
• Kehabisan Modal, Sejumlah Pelaku UMKM di Kabupaten Tegal Tak Mampu Penuhi Pesanan, Ini Kata Pemkab
• Menteri Nadiem Anggarkan Rp7,2 Triliun untuk Sediakan Kuota Internet Siswa dan Guru selama 4 Bulan
• Suami Bakar Rumah Sendiri saat Istri Tertidur Lelap, Bermula dari Cekcok Soal Ini pada Dini Hari
Antara lain dengan Ikatan Perusahaan Industri Galangan Kapal dan Lepas Pantai (Iperindo), Perkumpulan Industri Komponen Kapal Indonesia (PIKKI), dan PT Metindo Era Sakti.
Heru berharap, para perajin IKM logam bisa berjalan seusai adanya Mou.
Terlebih untuk memenuhi syarat dan ketentuan agar produknya sesuai dengan permintaan industri besar.
"Lah nanti setelah MoU diharapkan tidak hanya tanda tangan seremonial. Tapi betul-betul berjalan dan dilaksanakan," katanya.