Berita Pendidikan
Sejumlah Sekolah Mulai Mendaftarkan Nomor Telpon Siswa dan Guru
Guna menunjang pelaksana Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Kemendikbud gelontorkan Rp 7,2 triliun.
Penulis: budi susanto | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANRTURA.COM, SEMARANG - Guna menunjang pelaksana Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Kemendikbud gelontorkan Rp 7,2 triliun.
Alokasi dana jumbo itu digunakan untuk pemberian kuota internet bagi peserta didik.
Tak hanya pelajar SD hingga SMA yang akan memperoleh kuota gratis, dalam program itu guru dan mahasiswa pun akan mendapatkan jatah.
• Kecanduan Bermedsos Seorang Anak di Banjarnegara Minggat Saat Tidak Dibelikan Kuota
• Dinkop UKM Kabupaten Tegal Masih Buka Pendaftaran Bantuan UMKM Hingga Tanggal 11 September
• Setelah 17 Jam, Kebakaran di Polytron Sayung Berhasil Dipadamkan, Kerahkan 19 Mobil Damkar
Data dari Kemendikbud, pelajar akan mendapat kuota internet 35 GB, sedangkan guru 42 GB, dan mahasiwa 50 GB selama 4 bulan dari September hingga Desember.
Hal itu diperkuat lewat Kepmenkeu Nomor 394/KMK.02/2020 tentang biaya paket data dan komunikasi.
Pada poin ke 3 keputusan Kemenkeu berbunyi, mahasiswa yang mengikuti PJJ, dan masyarakat yang terlibat kegiatan PJJ yang bersifat insidentil, dapat diberikan biaya paket data sesuai kebutuhan paling tinggi Rp 150 ribu.
Untuk mendapatkan paket kuota, satuan pendidikan harus mendaftarkan nomor telpon ke data pokok pendidikan (Dapodik) hingga 11 September mendatang.
Program tersebut juga pernah dipaparkan Menteri Nadiem Makarim saat mengikuti seminar virtual beberapa waktu lalu.
Menurut Nadiem, validasi data nomor telpon yang didaftarkan menjadi tugas kepala satuan pendidikan seperti kepala sekolah.
Merujuk ke program pemberian kuota itu, sejumlah satuan pendidikan baik swasta maupun negeri mulai mendaftarkan nomor telpon peserta didik serta pengajarnya.
Tak terkecuali di SMP Ekarini, yang sudah mendaftarkan nomor telpon siswanya ke Dapodik sejak dua hari lalu.
"Hingga kini baru nomor telpon siswa yang kami daftarkan, sementara data guru akan kami susulkan sesegera mungkin," paparnya Kepala SMP Ekarini Rochmat kepada Tribunjateng.com, Rabu (2/8/2020).
• DPD PAN Usung Pasangan Fadia-Riswadi di Pilkada Kabupaten Pekalongan
• Dalam Sehari Bertambah 5 Orang Positif Covid-19 di Sragen, Ini Jumlah Kasus Aktif Hari Ini
• Lupa Mematikan Kompor Saat Memasak, Rumah dan Sepeda Motor di Banyumas Ludes Terbakar
Terkait tanggung jawab validasi data, ia menjelaskan, terus berkoordinasi dengan operator Dapodik.
"Saya paham kalau validasi menjadi tanggung kepala satuan pendidikan, untuk itu kami selalu berkoordinasi dengan operator Dapodik dalam pendataan," jelasnya.
Terpisah, Kepala SMKN 8 Semarang, Harti menuturkan, semua nomor telpon siswa dan guru sudah didaftarkan ke Dapodik.
"Program ini sangat ditunggu-tunggu di tengah pelaksanaan PJJ, di tempat kami ada 1.310 siswa dan semua sudah terdaftar," tambahnya. (bud)