Berita Tegal
Sebagian PKL Masih Membandel Jualan di Area Alun-alun Tegal, Bagyo Minta OPD Terkait Lakukan Ini
Sebagian PKL Masih Membandel Jualan di Area Alun-alun Tegal, Bagyo Minta OPD Terkait Lakukan Ini
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - Pedagang kaki lima (PKL) di area Alun-alun Kota Tegal, mulai berdagang di lahan relokasi yang disediakan oleh pemerintah kota, Sabtu (5/9/2020) malam.
Namun sebagian lainnya masih membandel dan nekat berjualan dia area alun-alun yang tengah direvitalisasi.
Lahan relokasi tersebut berada di sebelah utara Alun-alun Kota Tegal, tepatnya di sebelah RM Dewi.
• Konvoi Pasangan Asip-Sumarwati Diguyur Hujan saat Mendaftar ke KPU: Tanda Alam Kemenangan Kami
• Rayakan Pindah Tugas, Oknum Guru SMP Negeri Ini Gelar Pesta Narkoba, Masih Sakau saat Gelar Perkara
• Dikatai Gigi Mirip Drakula dan Dimintai Mahar Rp25 Juta, Pria Ini Bunuh Kekasihnya di Kamar Hotel
• Ini Harapan Bupati Mirna setelah Dipastikan Gagal Ikut Kontestasi Pilkada Kendal 2020
Ada sekira 30 PKL yang sudah berdagang.
Sisanya masih sibuk memplester jatah lahan yang disediakan oleh Pemerintah Kota Tegal.
Seorang pedagang, Bagyo (52) mengatakan, ia baru mulai berdagang nasi ponggol di lahan relokasi setelah revitalisasi Alun-alun dimulai, pada Senin (31/8/2020).
Begitu pun dengan pedagang lain.
Ia optimis, pengunjung tetap akan ramai meski berjualan di tempat baru.
"Harapannya di sini ada perkembangan bagus. Karena terus terang saja, adanya pandemi Covid-19 kemarin itu jualan jadi terhambat," kata Subagyo kepada tribunpantura.com.
Subagyo bersyukur, ada tempat relokasi meski hanya tanah kosong.
Hal lain-lain seperti air dan terpal, para pedagang melakukan iuran secara sukarela.
Sedangkan untuk memplester tanah itu kembali ke pedagang masing-masing.
Namun ia berharap, pemerintah kota tetap bertanggung jawab.
Ia mengatakan, masih ada pedagang yang berjualan di area Alun-alun meski sudah direlokasi.
"Pedagang-pedagang di luar agar dipindahkan semua di sini. Sebab kalau masih ada yang di luar, otomatis yang di sini tertinggal. Itu juga menghambat," ujarnya.
Hal serupa disampaikan Rifai (60), penjual nasi ponggol.
Ia mengatakan, dinas terkait harus pro aktif.
Menurutnya, masih banyak PKL yang berjualan di sekitar Alun-alun.
"Maksudnya, kita pedagang kan sudah masuk. Tapi kalau memang beberapa penjual masih di luar, kami yang di dalam juga bisa keluar semua," katanya.
Sementara Rifai, malam hari ini belum berjualan.
Ia mengaku masih sibuk memplester tanah agar tempat jualannya terlihat rapih dan bagus.
Rifai berharap, hasil jualan di tempat relokasi lebih bagus dibanding saat masih di sekitar Alun-alun.
"Insyaallah besok malam jualan. Ini masih sibuk memplester dan menutup tempat biar bagus," ungkapnya. (fba)
• Bye Bye, Sayonara Mirna di Pilkada Kendal 2020, Gerindra: Biar Fokus Pengabdian di Sisa Waktunya
• Ini Penampakan Domba Texel Seharga Rp7,4 Miliar, Double Diamond Jadi yang Termahal di Dunia
• Grand Max Disambar Kereta Barang, 3 Korban Luka 1 Kritis di RS Tugu
• BLT Pekerja Rp600.000 Per Bulan Telah Disalurkan ke 2,3 Juta Rekening, Kamu Sudah Terima?