Berita Semarang
Seorang Kakek Bersimbah Darah Dipukuli Pemuda di Semarang, Pelaku Mengaku Salah Sasaran
Dohan Kamaludin (22) alias Arab tersangka penganiyaan terhadap mbah Hasyim (60) mengaku melakukan aksi penganiyaan lantaran terpancing emosi.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Dohan Kamaludin (22) alias Arab tersangka penganiyaan terhadap mbah Hasyim (60) mengaku melakukan aksi penganiyaan lantaran terpancing emosi
"Saya semakin emosi sebab Mbah Hasyim memukul terlebih dahulu," katanya kepada Tribun-Pantura.com, Selasa (8/9/2020).
Arab mengatakan, melakukan aksi penganiyaan tidak sengaja.
Pasalnya Mbah Hasyim bukanlah orang yang dia cari.
Ia ketika itu mencari seseorang yang bernama Cak Iwan.
Alasannya mencari cak Iwan yakni ingin membalas dendam.
• Dua Pemain Asing PSIS Semarang Asal Brasil Diperkirakan Akan Datang Pada Tanggal Ini
• Ijab Kabul di Kebakkramat Karanganyar Jadi Kalseter Penyebaran Covid-19
• Angka Kematian Karena Covid-19 di Banyumas Bertambah
• Revitalisasi Alun-alun Kota Tegal, Masih di Tahap Pemerataan Lahan
"Cak Iwan dulu pernah hajar teman saya, setelah itu kami cari orang itu untuk balas dendam," katanya.
Arab menjelaskan, sebelum mendatangi Cak Iwan ia terlebih dahulu mabuk bersama dengan dua orang temannya yang lain di Jalan Gendingan Semarang.
Saat mabuk itulah, ia dicurhati seorang temannya yang pernah dihajar Cak Iwan.
Ia pun langsung mengajak temannya untuk mencarinya untuk menuntaskan dendam tersebut.
Sepengetahuan teman tersangka, orang yang dicari pernah tinggal mengontrak di tanah kosong di Jalan Pemuda Semarang.
Diketahui tanah tersebut dijaga oleh Mbah Hasyim.
"Saya tidak kenal siapa itu Mbah Hasyim, saya cari cak Iwan, musuh teman saya."
"Cuma ketika sampai di lokasi saya tanya ke Mbah Hasyim responnya memang tidak enak," jelasnya.
Arab mengakui, ketika bertemu dengan Hasyim telah mabuk berat setelah mengkonsumsi lima botol congnyang.