Berita Slawi

Dilema Pengelola Toserba di Slawi, Tidak Perlu Batasi Pengunjung Karena Pandemi, Pembeli Sudah Sepi

Ritel menjadi salah satu jenis bisnis yang terdampak pandemi virus corona. Tidak terkecuali Toserba Yogya (Yogya Mall) di Slawi.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Rival Almanaf
Tribun-Pantura.com/ Desta
Bupati Tegal, Umi Azizah, saat melakukan sidak ke Toserba Yogya Slawi, Rabu (9/9/2020) kemarin. 

TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Ritel menjadi salah satu jenis bisnis yang terdampak pandemi virus corona.

Tidak terkecuali Toserba Yogya (Yogya Mall) di Slawi.

Mereka mengalami penurunan penjualan terutama di bidang Fashion.

Bahkan untuk cabang yang ada di Slawi mengalami penurunan sebanyak 40 persen sejak bulan Mei 2020.

Sebagian Siswa di Tegal Mulai Dapat Subsidi Kuota Internet, Lainnya Masih Proses Input Data

Positif Covid-19 Klaster Soto Lamongan di Yogya Bertambah, 8 Pembeli Terpapar Total Sudah 20 Orang

Update Virus Corona di Kabupaten Tegal Bertambah Menjadi 113 Orang Terinfeksi

Hal ini disampaikan oleh Store Manager Yogya Mall, Hadi Wibowo, saat Bupati Tegal, Umi Azizah, dan jajaran Forkompinda melakukan sidak kepatuhan protokol kesehatan di Toserba Yogya Slawi, Rabu (9/9/2020) kemarin.

Hadi menyebut, saat ini kondisi penjualan masih belum stabil terutama mengenai jumlah pengunjung.

Untuk saat ini, penjualan kebutuhan pokok yang paling banyak berkontribusi. Meski secara total belum maksimal.

"Jujur kami saat ini tidak ada pembatasan pengunjung, karena tanpa dibatasi pun jumlahnya masih berkurang yaitu sekitar 40 persen."

"Bahkan pada bulan Mei 2020 jauh lebih parah penurunannya, tapi kondisi berangsur membaik meski tidak terlalu signifikan," tutur Hadi Wibowo, pada Tribun-Pantura.com, Rabu (9/9/2020).

Seperti yang sudah pernah diberitakan sebelumnya, tidak hanya bagian Fashion yang penjualannya belum stabil, diakui oleh Hadi, pada bagian area bermain dan food court juga mengalami penurunan sangat drastis.

Apalagi di wahana waterboom yang ada di Toserba Yogya Slawi, mengalami penurunan transaksi sampai ratusan juta rupiah.

Atau jika dari segi jumlah pengunjung, mengalami penurunan sampai 50 persen.

Apalagi sampai saat ini untuk waterboom juga masih ditutup, bahkan sudah sejak bulan Maret 2020.

"Kalau jumlah pengunjung kami, rata-rata per hari sebelum pandemi bisa lebih dari 100 orang. Tapi sejak ada pandemi menurun di bawah 100 orang."

"Sedangkan kalau jumlah pengunjung di waterboom rata-rata per hari sebelum ada pandemi di atas 8 orang, setelah pandemi tutup total," jelasnya.

Berikut Prakiraan Cuaca BMKG di Pekalongan Raya, Kamis 10 September 2020

Jadwal Samsat Keliling Kajen Kabupaten Pekalongan Hari Ini, Kamis 10 September 2020

Update Virus Corona Kabupaten Batang Kamis 10 September 2020

Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Kendal Hari Ini, Kamis 10 September 2020

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved