Berita Batang

Bupati Batang Wihaji Ajak Petani Jagung Tingkatkan Produktivitas

Dalam rangka mengamankan kebutuhan ketersediaan industri dan pakan ternak, Pemerintah Kabupaten Batang terus berupaya meningkatkan produktivitas.

Penulis: dina indriani | Editor: Rival Almanaf
Istimewa
Bupati Batang Wihaji bersama Ketua Departemen Advokasi dan Pemberdayaan Masyarakat (PATAKA) Isnen Ambar Santosa panen raya jagung dengan sistem tanam rapat di Desa Getas, Kecamatan Bawang, (11/9/2020) 

TRIBUN-PANTURA.COM,BATANG - Dalam rangka mengamankan kebutuhan ketersediaan industri dan pakan ternak, Pemerintah Kabupaten Batang terus berupaya meningkatkan produktivitas jagung.

Pasalnya, menurut Bupati Batang Wihaji produktivitas hasil pertanian jagung dengan kebutuhannya sangat jauh pertahunnya

"Produktivitas jagung petani kita dengan kebutuhannya masih jauh, Di Batang produktivitas jagung pertahun hanya 70 Ribu ton sehingga kita masih kekurangan beribu-ribu ton," tutur Bupati Batang, Wihaji, Jumat (11/9/2020).

Mayat Dengan Kondisi Tangan dan Kaki Terikat di Bawah Jembatan Tol Batang-Semarang

Jawaban Ganjar Ketika Ditanya Keinginannya Maju Pilpres 2024: PDIP Saat Ini Lagi Menyiapkan Puan

Dragan Siapkan Skema Tanpa Bruno Silva untuk PSIS Arungi Liga 1

Dikatakannya, di Batang sudah ada satu pabrik pakan ternak dan rencanaya juga akan ada satu lagi yang tentunya membutuhkan ribuan ton jagung.

"Saya sudah tekankan kepada pengelola pabrik untuk membeli jagung hasil pertanian Batang dengan harga yang kompetitif," ujarnya.

Untuk itu, Wihaji meminta Dinas Pertanian dan pihak perusahaan pakan ternak untuk bersinergi memberikan edukasi dengan teknologi pertanianya, agar produktivitas jagung sesuai standar yang ditentukan.

"Dengan teori ilmu pertanian dan teknologi yang diedukasikan ke petani, saya kira siap dan mampu sepanjang efektif, efisien, sederhana dan dapat meningkatkan kesejehteraan," jelasnya.

Sementara, Ketua Departemen Advokasi dan Pemberdayaan Masyarakat (PATAKA) Isnen Ambar Santosa mengatakan, jagung merupakan komuditas yang kebutuhanya sangat besar.

Messi akan Bertahan di Barcelona hingga Usia 38 Tahun, Benarkah? Ini Kata Rivaldo

5 Perwira Polisi Diperiksa Polda, Diduga Minta Uang dari Kepala Desa Terkait Penggrebekan Narkoba

Sejumlah Pegawai BNN Jateng Positif Covid-19, di Antaranya Ibu Hamil, Ini Instruksi Brigjen Benny

"Produktivitasnya sangat rendah, maka dengan sistem tanam rapat hasilnya dua kali lipatnya," ujarnya

Dijelaskannya, sistem tanam rapat dengan perluasan yang sama hasilnya dua kali lipat populasinya, jadi rata-rata 60 ribu jadi 120 ribu yang tentu produktivitasnya akan naik dua kali lipatnya.

"Kalau dibandingkan dengan tata - rata nasional yang hanya 42 ton per hektar di Kecamatan Bawang petani bisa 7 ton per hektar. Sekarang dengan teknologi ini 12.82 ton per hektar, jadi naiknya 5 ton," pungkasnya.(din)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved