Berita Kajen
Cerita Nafisa Spiderwoman Cilik Pekalongan Kini Latihan Panjat Tebing: Gemetar, tapi Saya Suka
Cerita Nafisa Spiderwoman Cilik Pekalongan Kini Latihan Panjat Tebing: Gemetar, tapi Saya Suka
TRIBUNPANTURA.COM, KAJEN - Nafisa Adelia (8) bocah Dukuh Slumbu, Desa Tengeng Wetan, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, mempunyai hobi unik: memanjat dinding rumah.
Ia pun kini diminta untuk ikut latihan panjat tebing bersama Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Pekalongan
Meski punya hobi panjat dinding rumah, bocah yang mendapat julukan 'Spiderwoman Cilik' ini mengaku gemetar saat pertama kali ikut latihan panjat tebing.
• Mirip Spiderman, Bocah di Pekalongan Ini Mahir Merayap di Tembok Tanpa Alat Bantu
• Update Covid-19 Kabupaten Batang Senin 14 September 2020, Total 299 Kasus Positif Corona
• Istri Tewas setelah Dikencani Pria Lain di Kamar Hotel, Suami Malah Jadi Tersangka, Ini Kata Polisi
• Heboh, Joko Widodo Masuk Daftar Tim Pemenangan Gibran-Teguh di Pilkada Solo, Ini Penjelasannya
Nafisa ikut latihan bersama Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Pekalongan di Alun-alun Kajen, Minggu (13/9/2020).
Ia diantar ibunya Rumiati dan Kepala Desa Tengeng Wetan, Kecamatan Siwalan Rokhmat.
Spiderwoman cilik ini biasanya memanjat dinding rumahnya setinggi 3 meter, namun kali ini berhasil memanjat wall climbing setinggi 12 meter dengan pengaman harness.
"Ini merupakan pengalaman pertama. Suka tapi gemetar. Karena lebih tinggi. Tapi saya suka," kata Nafisa kepada Tribunpantura.com.
Nafisa mencoba enam kali untuk panjat tebing. Walaupun demikian, ia merasa malu. Karena, ditonton orang banyak.
"Sebenarnya lebih enak panjat dinding rumah, soalnya terlalu tinggi dan malu juga," imbuhnya.
Nafisa menambahkan, ia mempunyai cita-cita menjadi polisi, koki, dan penari.
Sementara itu, Ketua FPTI Kabupaten Pekalongan Wahyu Kuncoro mengatakan jika dibandingkan dengan anak yang baru mulai memanjat wall climbing, Nafisa mempunyai kelebihan, baik dari tenaga, keseimbangan, maupun teknik.
"Nafisa memiliki bakat natural, lalu juga mempunyai keseimbangan serta teknik yang baik."
"Ketika Nafisa pegang poin saat pertama kalinya manjat dan lalu cara ngagnkat badan, anak ini mempunyai insting yang bagus," kata Wahyu.
Namun, untuk menjadi atlet yang hebat masih perlu banyak latihan.
"Kami dari FPTI akan mencoba memfasilitasi dan mendampingi saat latihan," imbuhnya.
Pihaknya juga berpesan kepada kedua orang tua Nafisa dan anaknya (Nafisa) untuk tidak memanjat dinding rumah, karena berbahaya dan tanpa pengaman.