Berita Slawi

Nyong Kopi, Warung Kopi di Kabupaten Tegal yang Tawarkan Konsep Ngopi Sambil Ngaji

Jumlah Kedai kopi di Kabupaten Tegal tentu tidak sedikit, maka untuk bisa bersaing secara sehat, para pengelola kedai memiliki cara masing-masing.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Rival Almanaf
Istimewa
kegiatan ngaji kitab di Kedai Nyong Kopi yang beralamat di Jalan Jeruk, no. 1 Procot, Slawi, Kabupaten Tegal, belum lama ini. 

TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Jumlah Kedai kopi di Kabupaten Tegal tentu tidak sedikit, maka untuk bisa bersaing secara sehat, para pengelola kedai memiliki cara masing-masing untuk meramaikan kedainya.

Satu di antaranya yaitu Kedai Nyong Kopi yang mengadakan kegiatan mengaji kitab dikemas dengan konsep "Ngopi Santri."

Kedai kopi yang berlamat di Jalan Jeruk, no. 1 Procot, Slawi, Kabupaten Tegal ini, rutin mengadakan kegiatan ngopi santri (ngolah pikir bareng santri) setiap hari Selasa mulai pukul 15.30 WIB - 17.00 WIB.

Simpang Siur Kedatangan Bruno Silva ke PSIS, Begini Penjelasan Manajemen

Menilik Kisah Perjuangan Petugas Sensus Penduduk BPS Kendal Cari dan Data Warga Tunawisma

Update Virus Corona Kabupaten Batang Rabu 16 September 2020

Dragan Siapka Pengganti Bruno Silva di PSIS Semarang, Siapa Dia?

Pengelola Kedai Nyong Kopi, Zakaria mengatakan, di kedainya selalu mengadakan kegiatan diskusi.

Dalam satu minggu terdapat acara diskusi dengan tema yang berbeda-beda. Salah satunya Ngopi Santri.

Dimana dalam ngopi santri ini, menghadirkan satu narsumber dan dipandu oleh satu moderator.

Narasumber tersebut mengartikan isi kitab dan menjelaskan soal isi dalam kitab tersebut.

Kemudian moderator memberikan kesempatan kepada pengunjung kedai jika ada yang ingin bertanya.

”Cara mengajinya tetap seperti di majelis atau tempat pengajian. Bedanya ini di kedai dan dibuka tanya jawab untuk para pengunjung kedai."

"Saya berharap, kedai kopi ini tidak hanya untuk tempat nongkrong saja, tapi bisa juga dimanfaatkan untuk tempat silaturahmi, diskusi sosial, diskusi keagamaan, dan lain-lain,” ungkap Zakaria, pada Tribun-Pantura.com, Rabu (16/9/2020).

Dikatakan, setiap minggu pembahasannya berbeda-beda. Mulai dari tasawuf, fiqih, dan aqidah.

Maka dari itu, kitab dan narasumbernya juga berbeda menyesuaikan tema pembahasan.

"Bagi yang ingin mengikuti kegiatan mengaji ini, silahkan saja datang ke kedai setiap Selasa sore. Mari belajar dan berdiskusi bersama-sama," tuturnya.

Zakaria mengungkapkan, pengunjung yang mengikuti kegiatan mengaji di kedai Nyong Kopi jumlahnya meningkat.

Hal ini terbukti baru dua kali pihaknya mengadakan kegiatan tersebut, pengunjung Nyong Kopi semakin banyak.

"Pada hari pertama kegiatan mengaji diselenggarakan di kedai kami, pengunjung yang mengikuti sekitar 20 orang."

Jadwal Samsat Keliling Kajen Kabupaten Pekalongan Hari Ini, Rabu 16 September 2020

Prakiraan Cuaca BMKG Kabupaten Batang, Rabu 16 September 2020 Cerah Berawan Sepanjang Hari

Jadwal Samsat Keliling Kota Tegal 16 September, Buka di Kecamatan Margadana dan 7 Tempat Lainnya

Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Tegal Hari Ini, Rabu 16 September 2020 Buka di Empat Lokasi.

"Lalu pada kegiatan mengaji yang kedua, jumlah yang mengikuti meningkat jadi sekitar 35 orang. Hal ini membuktikan bahwa peminat mengaji di ngopi santri ini semakin meningkat," jelasnya.

Pada kesempatan ini, Zakaria mengklaim bahwa kedai Nyong Kopi menjadi satu-satunya kedai yang menghadirkan tempat untuk berdiskusi.

Karena menurutnya, masyarakat membutuhkan pengetahuan khususnya tentang ilmu keagamaan, tapi dikemas dengan cara yang lebih santai. Meskipun di majelis sebetulnya juga sudah banyak.

"Ngopi Santri ini menjadi warna baru bagi kedai. Mungkin ngaji di majelis atau di tempat peribadatan itu biasa. Tapi ngaji sambil ngopi dan santai di kedai, ini yang menurut saya luar biasa,” pungkasnya. (dta)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved