Berita Slawi
Hari Pertama Beroparasi Pasar Trayeman Slawi Sepi, Pascaditutup karena 2 Pedagang Covid-19
Hari Pertama Beroparasi Pasar Trayeman Slawi Sepi, Pascaditutup karena 2 Pedagang Covid-19
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Pasar Trayeman Slawi, hari ini Selasa (22/9/2020) kembali beroperasi seperti biasa, setelah tiga hari kemarin yaitu Sabtu-Senin pasar ditutup karena ditemukan dua orang pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Saat Tribunpantura.com memantau kondisi pasar, terlihat pedagang sudah menempati kios masing-masing baik yang ada di bagian dalam pasar, depan, luar, atau pun yang di lesehan (lemprakan).
Hari pertama kembali beroperasinya pasar Trayeman, memang sedikit berbeda, karena suasana tidak terlalu ramai seperti biasanya.
• Pasar Trayeman Slawi Ditutup 3 Hari, Buntut Ditemukannya 2 Kasus Positif Covid-19, Ini Kata Bupati
• BLT Pekerja Rp600.000 Tahap 4 Segera Cair, Menaker: BSU Ditransfer setelah Chek List
• Rata-rata 4,4 Gol Per Pertandingan, Ini Pekan Terganas dalam Sejarah Liga Inggris
• Sukma Oni Siap Buka-bukaan, bakal Seret Terdakwa Baru dalam Kasus Suap PDAM Kudus?
Dalam artian beberapa lapak pedagang juga masih ada yang tutup, belum lagi jumlah pengunjung juga belum seramai biasanya.
Adapun pedagang yang sudah mulai banyak beroperasi yaitu seperti pedagang sayuran, bumbu dapur, cabai, bawang putih, bawang merah, ayam potong, daging sapi, udang, cumi, aneka ikan, kelapa, dan lain-lain.
Ada juga pedagang pakaian yang sudah mulai buka, tapi belum banyak. Begitu juga dengan toko kelontong, warung makan, atau pun toko perhiasan di sekitar pasar.
Masih lengangnya aktivitas pembeli juga dirasakan oleh salah satu pedagang udang di Pasar Trayeman Slawi, Rohayati (36).
Menurutnya di hari pertama ia kembali berjualan, pembeli masih sangat sedikit bahkan sejak pagi tadi.
Namun Rohayati memaklumi kondisi tersebut, karena memang baru kembali beroperasi jadi mungkin banyak konsumen yang belum tahu kalau pasar sudah buka, atau bisa saja menunggu besok baru ke pasar.
"Iya, ini baru buka setelah tiga hari kemarin pasar tutup. Kondisi masih sepi pembeli, karena pelanggan yang biasanya beli di tempat saya juga belum pada kesini."
"Tapi semoga saja besok kondisi bisa lebih baik lagi," ujar Rohayati, pada Tribunpantura.com, Selasa (22/9/2020).
Ditanya selama tiga hari pasar tutup apakah tetap berjualan atau tidak, Rohayati mengaku tidak berjualan dan memanfaatkan waktu liburnya untuk di rumah saja.
Kebetulan stok udang dan cumi yang ia jual juga selalu fresh dan baru.
Meskipun ada sisa yang belum habis terjual, ia simpan di lemari pendingin yang aman sehingga tidak busuk meksipun beberapa hari tidak dijajakan.
"Harga juga tidak ada yang berubah, tetap sama dari sebelum pasar tutup dan sekarang sudah dibuka lagi. Kalau udang yang besar harga setengah kilogram nya Rp 40 ribu."
"Sedangkan yang udang kecil harga setengah kilogram nya Rp 30 ribu," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua orang pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19 ditemukan usai Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, melakukan pemeriksaan spesimen swab kepada 69 orang pedagang, pegawai pasar, dan pengunjung pasar di Pasar Trayeman hari Rabu (8/9/2020) dan Kamis (9/9/2020) lalu.
Dua pedagang ini salah satunya, perempuan berinisial T (49), asal Desa Kabunan, Kecamatan Dukuhwaru sudah langsung menjalani isolasi mandiri, setelah hasil pemeriksaan laboratorium yang menyatakan T terpapar Covid-19 keluar hari Rabu (16/9/2020) lalu.
Sedangkan pedagang lainnya, seorang laki-laki berinisial RR (69), asal Desa Jatibarang Lor, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, ditemukan masih nekat berdagang di Pasar Trayeman hingga Jumat (18/9/2020) pagi.
Awalnya, RR yang berdagang ayam dan pakaian di Pasar Trayeman tersebut tidak mau pulang atau menutup lapaknya karena merasa dirinya sehat, tidak merasakan gejala sakit.
Namun, setelah didesak dan diberikan pemahaman oleh petugas pasar, ia pun mematuhinya dan pulang untuk isolasi mandiri.
Karena penemuan dua kasus baru tersebut, Bupati Tegal, Umi Azizah, yang didampingi Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal, Suspriyanti, mengumumkan selama tiga hari menutup Pasar Trayeman.
"Penutupan pasar Trayeman selama tiga hari, dilakukan untuk mendisinfektan lingkungan pasar. Tujuannya, untuk memastikan tidak ada virus yang menempel di area pasar."
"Adapun penyemprotan cairan disinfektan dilakukan selama tiga hari, terhitung mulai Sabtu (19/9/2020) hingga Senin (21/9/2020)," imbuh Umi. (dta)
• Ibrahimovic Belum Habis, Pimpin Daftar Pencetak Gol Pekan Pertama Liga Italia Serie A
• Murah, Yamaha Aerox Cuma Rp9,5 Juta, Daftar Harga Skutik Bekas di Balai Lelang
• Dua Napi Lapas Pati akan Dijebloskan ke Nusakambangan, Berulah saat Bebas karena Asimilasi Covid-19
• Kasus Kebakaran Pasar Wage Purwokerto Polresta Banyumas Tunggu Tim Labfor Polda Jateng