Berita Slawi
Pasar Trayeman Slawi Ditutup Karena Jadi Klaster, Pedagang Keluhkan Kerugian Hingga Rp 1 Juta
Penutupan sementara operasional Pasar Trayeman Slawi selama tiga hari pada Sabtu-Minggu kemarin, disesalkan sayuran.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Rival Almanaf
Dua pedagang ini salah satunya, perempuan berinisial T (49), asal Desa Kabunan, Kecamatan Dukuhwaru sudah langsung menjalani isolasi mandiri, setelah hasil pemeriksaan laboratorium yang menyatakan T terpapar Covid-19 keluar hari Rabu (16/9/2020) lalu.
Sedangkan pedagang lainnya, seorang laki-laki berinisial RR (69), asal Desa Jatibarang Lor, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, ditemukan masih nekat berdagang di Pasar Trayeman hingga Jumat (18/9/2020) pagi.
• Hari Pertama Beroparasi Pasar Trayeman Slawi Sepi, Pascaditutup karena 2 Pedagang Covid-19
• Sukma Oni Siap Buka-bukaan, bakal Seret Terdakwa Baru dalam Kasus Suap PDAM Kudus?
• Ibrahimovic Belum Habis, Pimpin Daftar Pencetak Gol Pekan Pertama Liga Italia Serie A
• Murah, Yamaha Aerox Cuma Rp9,5 Juta, Daftar Harga Skutik Bekas di Balai Lelang
Awalnya, RR yang berdagang ayam dan pakaian di Pasar Trayeman tersebut tidak mau pulang atau menutup lapaknya karena merasa dirinya sehat, tidak merasakan gejala sakit.
Namun, setelah didesak dan diberikan pemahaman oleh petugas pasar, ia pun mematuhinya dan pulang untuk isolasi mandiri.
Karena penemuan dua kasus baru tersebut, Bupati Tegal, Umi Azizah, yang didampingi Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal, Suspriyanti, mengumumkan selama tiga hari menutup Pasar Trayeman.
Pada hari ini, Selasa (22/9/2020) pasar Trayeman sudah kembali beroperasi seperti biasa. (dta)