Berita Jateng

Klaster Pesantren di Banyumas, Fraksi PKB DPRD Jateng: Pemkab Jangan Bikin Gaduh

Klaster Pesantren di Banyumas, Fraksi PKB DPRD Jateng: Pemkab Jangan Bikin Gaduh

Istimewa
Ketua Fraksi PKB DPRD Jateng, Sarif Abdillah, meminta Pemkab Banyumas tak bikin gaduh dalam soal penanganan penyebaran Covid-19 klaster pesantren di wilayah setempat. 

"Langkah Pemkab Banyumas menggelar swab massal di seluruh ponpes bisa memunculkan kegaduhan. Kegaduhan ini jelas sangat mengganggu kegiatan pembelajaran di ponpes." ~ Ketua Fraksi PKB DPRD Jateng, Sarif Abdillah

TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Pemerintah Kabupaten Banyumas berencana melakukan tes usap atau swab massal terhadap sejumlah santri di semua pondok pesantren (ponpes) di kabupaten setempat.

Tindakan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona Covid-19 seperti yang terjadia di dua ponpes di Banyumas.

Seperti diketahui, di Jateng muncul klaster penyebaran corona yang berasal dari pondok pesantren di Banyumas dan Kebumen.

Muncul Klaster Covid di Pondok Pesantren Banyumas dan Kebumen, Ganjar Minta Ponpes Ditutup

Soal Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, Gus Mus: Jangan-jangan Hanya Pemerintah yang Yakin Aman

Selamatkan Diri dari Kebakaran karena Molotov, Akbar Tewas Terkena Anak Panah, Ini Kata Polisi

Bermula Keluhan Batuk Pilek, Virus Corona Kemudian Menginfeksi Ratusan Santri Ponpes di Banyumas

Langkah pemerintah kabupaten ini mendapat kritikan dari anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB).

"Langkah Pemkab Banyumas menggelar swab massal di seluruh ponpes bisa memunculkan kegaduhan."

"Kegaduhan ini jelas sangat mengganggu kegiatan pembelajaran di ponpes," kata Ketua Fraksi PKB DPRD Jateng, Sarif Abdillah, dalam keterangannya, Minggu (27/9/2020).

Politikus asal daerah pemilihan (dapil) Banyumas dan Cilacap ini menegaskan agar pemerintah tidak mengambil langkah gegabah dalam penanganan Covid-19 di lingkungan pondok pesantren.

Menurutnya, akan lebih baik jika swab dilakukan kepada santri di ponpes yang telah ditemukan kasus.

Jangan memukul rata semua ponpes dilakukan swab.

"Kalau tiba- tiba semua ponpes didatangi, diambil sampel swab, maka kegiatan pendidikan semua ponpes bisa kacau. Apalagi jumlahnya ratusan," ucap anggota Komisi B DPRD Jateng ini.

Di daerah yang terletak di sisi barat Jateng ini terdapat sekitar 190 ponpes yang tersebar.

Sarif mengatakan swab massal di semua ponpes, bisa saja memunculkan kekhawatiran wali murid atau orangtua santri.

Padahal, santri yang ada tidak hanya dari Banyumas, tapi berbagai daerah di Jawa Tengah, maupun provinsi lain.

Pemerintah provinsi telah memiliki program Jogo Santri. Sarif menuturkan jangan sampai program ini dimaknai sebagai tindakan swab massal.

"Pemerintah seharusnya menguatkan tim Jogo Santri. Tim tersebut yang akan bertugas mengontrol semua penerapan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19 di pesantren."

"Mulai dari memastikan kebersihan setiap kamar santri, ruang belajar, dan mengawal penerapan penggunaan masker," ujarnya.

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved