Berita Slawi

Petugas Pemakaman Covid-19 Dilempar Batu, Bupati: Kami Tidak Ingin Memperpanjang Masalah

Bupati Tegal, Umi Azizah, menanggapi keributan yang sempat terjadi antara warga Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Rival Almanaf
Tribun-Pantura.com/ Desta
Tim medis dari RSUD dr Soeselo Slawi, Waras, yang menjadi korban amukan warga Dusun Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, saat melakukan prosesi pemakaman pasien Suspec Covid-19. Korban sedang menjalani perawatan di RSUD dr Soeselo, Rabu (23/9/2020). 

TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Bupati Tegal, Umi Azizah, menanggapi keributan yang sempat terjadi antara warga Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, dengan tim Gugus Tugas Covid-19.

Keributan yang dipicu kesalahpahaman saat melakukan prosesi pemakaman pasien Suspec Covid-19 bernama Hamam (15) itu membuat beberapa petugas terluka.

Karena akibat kejadian tersebut, dua tenaga medis dari RSUD dr Soeselo Slawi yang kebetulan bertugas, yaitu Ida Wahyu (41) dan Waras (38) mengalami luka-luka bahkan trauma.

Remaja Hendak Tawuran Justru Menangis Saat Ditangkap New Tim Elang Polrestabes Semarang

Ini Penyebab Kelangkaan Pupuk di Jateng, Dewan Minta Ada Pengawasan Distribusi

Ada Potensi Hujan Lebat Disertai Petir di Wilayah Jateng, Berikut Titiknya

Bukannya Menolong, 5 Pria di Sumatera Selatan Ini Justru Perkosa Wanita Pingsan Hingga Tewas

"Sebetulnya hanya salah paham, karena yang saya tahu itu talinya terlepas dari genggaman, jadi bukan kesengajaan untuk menjatuhkan atau bagaimana."

"Maka dari itu, pengondisian sangat diperlukan terutama bagi warga dan pihak keluarga juga," kata Umi, pada Tribun-Pantura.com, Jumat (25/9/2020).

Ditanya apakah akan ada proses lebih lanjut seperti melapor ke pihak berwajib, Bupati Umi menegaskan, pihaknya tidak akan memperpanjang masalah.

Karena sampai saat ini, kondisinya juga sudah kondusif.

Mengingat pada saat kejadian, aparat langsung turun tangan sehingga sudah tertangani dengan baik.

Sementara itu, Kapolres Tegal, AKBP M. Iqbal Simatupang mengungkapkan, untuk menghindari kejadian seperti yang di Dukuh Sawangan terulang kembali, masyarakat harus diberikan edukasi melalui cara pendekatan yang masif.

Sehingga dari seluruh unsur baik TNI, Polri, Pemerintah Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan, Desa, semuanya harus lebih intens lagi mengedukasi masyarakat.

Utamanya tentang penerapan protokol kesehatan dalam proses pemakaman jenazah pasien Covid-19. Baik yang sudah positif, maupun yang masih dalam status Suspec.

"Kami akan terus gencar memberikan edukasi dan mensosialisasikan kepada masyarakat, tentang penerapan protokol kesehatan yang benar seperti apa sampai mereka paham. Sehingga mereka bisa menerima situasi saat ini dan juga berempati," jelasnya.

Kepala Dinkes Kabupaten Tegal, Hendadi Setiadji menambahkan, dalam pelaksanaan proses pemakaman yang biasanya hanya dilakukan oleh tim medis yang bertugas saja, untuk yang di Sawangan kemarin dari pihak keluarga ada yang ingin ikut memakamkan jenazah.

Karena dari pihak keluarga yang ikut memakamkan jenazah tersebut belum terlatih, sehingga terjadilah insiden tali tambang yang dipegang terlepas dari genggaman dan berakibat peti jenazah menjadi miring.

Tim yang bertugas, akhirnya mengambil tindakan dengan menurunkan tali tambang supaya posisi peti kembali seimbang.

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved