Berita Tegal

Sebelum Viral, Janda Bolong Dijual Rp 10 Ribu Tidak Ada yang Minat

Tanaman hias janda bolong yang bernama latin Monstera Adansonii sedang populer di masa pandemi virus corona atau Covid-19.

Tribun-Pantura.com/ Fajar Bahruddin
Nur Sidik, pemilik Kios Bunga Dua Putri di Jalan Tentara Pelajar Kota Tegal, menunjukkan tanaman hias janda bolong dijual seharga Rp 40 ribu per polybag. 

TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - Tanaman hias Janda Bolong yang bernama latin Monstera Adansonii sedang populer di masa pandemi virus corona atau Covid-19.

Banyak masyarakat berburu janda bolong untuk dijadikan koleksi tanaman hias di rumah.

Sampai-sampai para penjual tanaman hias selalu kehabisan stok Janda Bolong.

Member JKT48 Team T, Flora Shafiq, Positif Covid-18

Pastikan Kualitas Beras Bansos, Menko PMK Tinjau Gudang Bulog di Tegal-Brebes.

Kisah Anak Usia 10 Tahun Disiksa Ayah Dibuang Ibu, Kini Dirawat Perwira Polisi

Hal itu dialami Nur Sidik (52), pemilik Kios Bunga Dua Putri di Jalan Tentara Pelajar, Kota Tegal, tepatnya depan SMPN 1 Tegal.

Sidik mengatakan, dua bulan terakhir semenjak ada pandemi Covid-19, popularitas janda bolong meningkat drastis di Kota Tegal.

Ia menceritakan, sebelumnya janda bolong dijual seharga Rp 10 ribu per polybag tidak ada yang minat.

Kini dalam satu minggu bisa terjual 20 polybag lebih tanaman hias janda bolong.

"Sejak dua bulan lalu janda bolong mulai ngetren. Peminat di Kota Tegal juga naik."

"Seminggu terjual 20 polybag lebih," kata Sidik kepada Tribun-Pantura.com, Kamis (1/10/2020).

Sidik mengatakan, janda bolong yang polybag dijual seharga Rp 40 ribu sampai Rp 45 ribu.

Sementara janda bolong yang sudah diberi tongkat atau tempat rambatan dijual seharga Rp 100 ribu.

Namun ia tidak menjual janda bolong jenis variegata yang harganya hingga jutaan rupiah.

"Saya ambil stok dari petani di Baturaden, Purwokerto. Saya belanja seminggu sekali. Karena ini ramai, kadang seminggu sampai dua," ungkapnya.

Pecahan Rp 75 Ribu Kini Bisa Didapat di Seluruh Perbankan

Update Covid-19 di Kabupaten Pekalongan Kamis 1 Oktober 2020, Total Kasus Mencapai 198 Orang

Jadwal Samsat Keliling Kajen Kabupaten Pekalongan Hari Ini, Kamis 1 Oktober 2020

Sidik mengatakan, janda bolong memang banyak digemari masyarakat semasa pandemi Covid-19.

Ia memperkirakan, banyak masyarakat berburu untuk penghilang jenuh di rumah sekaligus hiasan.

Ada juga masyarakat yang memanfaatkan untuk berkebun tanaman hias di rumah.

"Apalagi ini kan daunnya unik, jadi banyak yang minat. Kalau dulu saya jual Rp 10 ribu aja, gak ada yang minat. Sekarang permintaan langsung banyak," jelasnya. (fba)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved