Berita Kendal

Update Virus Corona Kendal, 92 Santri Terkonfirmasi Positif Covid-19

Penyebaran Covid-19 klaster pondok pesantren di Kabupaten Kendal tak terbendung lagi.

Penulis: Saiful Masum | Editor: Rival Almanaf
Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi Virus Corona atau Covid-19 

TRIBUN-PANTURA.COM, KENDAL - Penyebaran Covid-19 klaster pondok pesantren di Kabupaten Kendal tak terbendung lagi.

Pada, Kamis (1/10/2020), Satgas Covid-19 Kendal mencatat 92 santri dari 3 pondok pesantren terkonfirmasi positif Corona.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal, Ferinando Rad Bonay saat ditemui di kantornya.

Sandiaga Uno Jadi Jurkam Anak Jokowi di Pilkada Solo, Siap Menangkan Gibran-Teguh

Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Kudus, Kakek: Sudah Tiga Tahun Dia Tidak Pulang

Eks Pemain Ajax Amsterdam Tiba di Barcelona, Koeman Girang: Dest akan Sangat Berguna

Kasat Sabhara Polres Blitar Laporkan Kapolres ke Polda, Mengaku Sering Dimaki, Disebut Binatang

Menurut Ferinando, penyebaran virus Corona di Kabupaten Kendal kini tak hanya terjadi di lingkungan keluarga maupun perkantoran saja.

Covid-19 justru merambah di lingkungan pondok pesantren (Ponpes).

Pihaknya mencatat 3 pondok pesantren yang sudah terjadi kasus Covid-19 dengan total kasus 92 orang.

Ketiga ponpes tersebut meliputi, ponpes Darul Arqom Patean, Pondok Modern Selamat (PMS) Kendal, dan Pondok Pesantren Roudlotul Ursyl Qur'an di Kertosari, Singorojo.

Ia merinci, kasus terbaru di ponpes Roudlotul Ursyl Qur'an sebanyak 34 orang, 44 kasus ponpes Darul Arqom sedangkan 14 kasus di PMS

"Kasus di dua pesantren di wilayah atas melakukan isolasi mandiri santri-santrinya yang positif. Sedangkan 14 santri positif Corona di Pondok Modern Selamat diisolasi di RSDC. Tiga di antaranya sembuh," terangnya.

Lebih lanjut, pihaknya mengimbau agar pengasuh pondok pesantren tidak memulangkan santri yang terpapar Covid-19 hingga dinyatakan sembuh.

Ferinando juga berharap agar pengelola ponpes lebih mengetatkan protokol kesehatan meski kegiatan belajar mengajar agama tidak diberhentikan.

"Santri-santri yang positif Covid-19 kami minta jangan dipulangkan. Lakukan isolasi mandiri di pesantren."

"Sebab kalau dipulangkan nanti bisa menular ke keluarganya atau orang-orang yang ada di lingkungannya," tutur mantan Kepala Diskominfo itu.

Ferinando menyatakan, selain klaster pesantren, klaster penyebaran Covid-19 juga terjadi di perkantoran.

Data terbaru, selain Polres Kendal, penyebaran Corona juga terjadi di Kantor Dinas Perdagangan (Disdag) Kendal, Dinas Pertanian dan Pangan Kendal serta kantor Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) Kendal.

Masing-masing 15 kasus di Polres Kendal, 3 kasus di Dinas Perdagangan, 3 kasus di Dinas Pertanian dan Pangan, dan 3 kasus di Dinas DP2KBP2PA.

Dengan lonjakan kasus yang ada, Dinkes mencatat 1.026 orang di Kendal terpapar Covid-19.

Kue Kontol Sapi Jajanan Unik dari Banten, Begini Bentuknya, Mau Coba?

Subsidi Gaji Gelombang 2 Siap Dicairkan pada Akhir Oktober 2020, Begini Kata Menaker

Kunduran Truk Beras PKH Kabupaten Tegal, Ruang Tamu Rumah Sajikin di Balapulang Hancur

Eks Bek Manchester City: Jangan Heran Bila Akhir Musim Ini Pep Guardiola Pergi

Rinciannya, 271 orang menjalani isolasi mandiri, 45 orang menjalani perawatan, 50 pasien meninggal, dan sisanya sembuh.

Dengan jumlah tersebut, kini Kabupaten Kendal menduduki peringkat 5 se-Jawa Tengah dengan jumlah banyaknya kasus Covid-19.

"Sekarang sudah tembus seribu kasus lebih. Saat ini Kendal masih zona merah meski ketika dirinci hanya Kecamatan Kota Kendal yang terdapat kasus terbanyak."

"Kita coba maksimalkan pencegahan dengan melibatkan tim Satgas gencar melakukan razia masker dan pelanggar protokol kesehatan," tutupnya. (Sam)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved