Berita Kesehatan

Menghilangkan Bulu Kemaluan Berisiko bagi Kesehatan? Mitos atau Fakta, Begini Penjelasannya

Menghilangkan Bulu Kemaluan Berisiko bagi Kesehatan? Mitos atau Fakta, Begini Penjelasannya

Istimewa/net
Ilustrasi mencukur bulu kemaluan 

TRIBUNPANTURA.COM - Mencukur bulu kemaluan apakah berisikiko bagi kesehatan? Mitos atau fakta? 

Bulu kemaluan yang sudah lebat kadang bisa membuat kita merasa tidak nyaman.

Akan tetapi, ada mitos yang menyatakan jika kita mencukur bulu kemaluan, justru bisa membuatnya semakin lebat nantinya.

Tidak sedikit wanita yang enggan untuk mencukur bulu kemaluan akibat termakan mitos ini.

15 Makanan yang Perlu Dihindari di Masa Pandemi agar Imun Tubuh Kuat, Ada Roti Tawar dan Jus Buah

Hasil dan Klasmen Liga Italia: Immobile Tampar Vidal, Lazio Ditahan Imbang Inter Milan 1-1

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo Minta TNI Perkuat Peran dalam Penanganan Covid-19

Dampingi Anak Belajar Matematika Ibu Ini Nyaris Meregang Nyawa, Emosi Lalu Kena Serangan Jantung

Namun, tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena ada berbagai cara menghilangkan bulu kemaluan tanpa mencukur.

Metode ini bisa Anda lakukan dengan perawatan di rumah maupun prosedur medis.

Cara-cara di bawah ini dapat Anda lakukan untuk menghilangkan bulu kemaluan tanpa harus mencukurnya.

1. Menggunakan gunting

Menggunting bulu kemaluan menjadi cara yang aman untuk dilakukan.

Teknik ini tidak menyentuh kulit sehingga risiko lecet atau iritasi relatif rendah.

Namun, pastikan gunting yang digunakan bersih dan tajam sehingga bisa memotong bulu dengan baik.

Lakukan metode ini dalam ruangan yang pencahayaannya baik dan gunakan cermin untuk membantu mengakses area yang sulit dilihat.

Gunting bulu kemaluan secara teratur supaya tetap rapi.

2. Menggunakan obat perontok

Depilatory adalah obat penghilang bulu berupa krim yang dijual bebas.

Obat ini dapat melemahkan zat keratin dalam bulu yang membuatnya rontok dan mudah dibersihkan.

Anda hanya perlu mengoleskan krim ini pada area yang ingin dihilangkan bulunya.

Tunggu beberapa menit setelah mengoleskannya, lalu seka krim dan bulu yang sudah rontok.

Obat ini umumnya aman digunakan. Namun, bahan tertentu yang dikandungnya dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pada sebagian orang.

Oleh sebab itu, gunakan sesuai petunjuk atau konsultasi terlebih dahulu pada dokter.

3. Waxing

Meski terasa menyakitkan, waxing sangat efektif menghilangkan bulu kemaluan untuk waktu yang lama.

Teknik ini mampu mencabut bulu hingga keluar dari akarnya dan mengurangi rasa gatal saat rambut tumbuh kembali.

Anda dapat melakukan waxing di rumah atau klinik kecantikan.

Strip waxing harus diolesi lilin hangat dan ditempel pada area kulit yang ingin dihilangkan bulunya.

Lalu, ditarik dengan kuat sehingga bulu-bulu tercabut.

Jika Anda memiliki kulit sensitif, kemungkinan terjadinya iritasi atau infeksi bisa lebih tinggi.

4. Laser

penghilang bulu Cara ini dilakukan oleh dokter yang menggunakan perangkat laser langsung pada kulit untuk mengirimkan cahaya yang terkonsentrasi ke folikel rambut kemaluan.

Panas dari laser pun akan melemahkan atau menghancurkan folikel rambut sehingga menghilangkan bulu-bulu yang ada.

Perawatan ini biasanya harus dilakukan beberapa kali, kurang lebih setiap 6-8 minggu untuk hasil yang maksimal.

Metode ini juga dapat mencegah bulu tumbuh kembali untuk jangka waktu yang lama.

5. IPL (Intense Pulse Light)

IPL menggunakan gelombang cahaya lalu cahaya ini akan menjadi energi panas untuk menghancurkan sel target dalam hal ini adalah sel bulu halus.

Metode ini dapat menyebabkan bulu rontok sekaligus mencegah pertumbuhan bulu yang baru.

Satu sesi perawatan memakan waktu 15 menit dan diperlukan beberapa sesi untuk hasil yang maksimal.

Setelah menghilangkan bulu kemaluan, pastikan Anda selalu menjaga kebersihan organ intim. Kebiasaan ini dapat mencegah terkena infeksi atau penyakit tertentu.

Risiko menghilangkan bulu kemaluan

Jika tidak berhati-hati, menghilangkan bulu kemaluan juga dapat menimbulkan berbagai risiko, di antaranya:

  • Gatal-gatal
  • Rambut tumbuh ke dalam
  • Kemerahan dan iritasi
  • Biduran
  • Pembengkakan atau peradangan
  • Luka atau goresan
  • Infeksi bakteri Folikulitis (peradangan folikel rambut)
  • Risiko tinggi infeksi menular seksual tertentu.

Apabila Anda menunjukkan gejala tersebut dalam beberapa hari, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Menghilangkan Bulu Kemaluan Tanpa Mencukur, Bagaimana Caranya?

Sopir Travel Tantang Kelahi Anggota Polri, Kalah Lapor Polisi, Berawal dari Menggoda Wanita

Cerita Api Abadi Mrapen, dari Sunan Kalijaga hingga Kajian ESDM Jateng, Begini Kesaksian Pengelola

Ombudsman Jateng Soroti Netralitas ASN di 3 Daerah Ini, Farida: Banyak Aduan dari Masyarakat

Sempat Viral Bisa Pindahkan Rumah dalam Waktu Semalam, Kini Giman Tak Mampu Beli Semen

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved