Berita Kesehatan
Secara Medis Ini saat Terbaik untuk Melakukan Sunat, Berikut Penjelasan Dokter
Secara Medis Ini saat Terbaik untuk Melakukan Sunat, Berikut Penjelasan Dokter. Yakni tak lama setelah bayi lahir
TRIBUNPANTURA.COM – Selain untuk menjalankan syariat bagi pemeluk agama Islam, sunat juga memiliki sejumlah manfaat lainnya.
Lalu, pada usia berapa atau kondisi seperti apa sebaiknya sunat dilakukan?
Sunat atau secara medis dikenal dengan istilah sirkumsisi memiliki sejumlah manfaat kesehatan.
• Menghilangkan Bulu Kemaluan Berisiko bagi Kesehatan? Mitos atau Fakta, Begini Penjelasannya
• 15 Makanan yang Perlu Dihindari di Masa Pandemi agar Imun Tubuh Kuat, Ada Roti Tawar dan Jus Buah
• Ini Persyaratan yang Harus Dipenuhi Untuk Isolasi Mandiri di Rumah
• Awas! Pemberian MPASI Malah Berisiko Bikin Anak Stunting, Simak Penjelasannya
Dokter RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady, menjelaskan sunat di antaranya dapat mengurangi risiko infeksi penyakit seksual menular (PSM) human papilloma virus (HPV) dan penyakit seksual menular semisal herpes atau sifilis.
Tak hanya itu, sunat juga menawarkan beberapa manfaat dari segi medis berikut:
1. Mencegah fimosis
dr. Dien menerangkan, sunat dapat pula mencegah terjadinya penyakit pada penis, seperti nyeri pada kepala atau kulup penis yang disebut fimosis.
Hal itu bisa terjadi karena kulup penis yang tidak disunat sulit untuk ditarik.
Parahnya, kondisi ini bisa menyebabkan radang pada kepala penis yang disebut balanitis.
2. Mengurangi risiko infeksi saluran kemih (ISK)
Sunat juga dapat mengurangi risiko infeksi saluran kemih yang dapat merujuk kepada masalah ginjal.
Infeksi ini pada umumnya lebih sering terjadi pada orang yang tidak menjalani sunat.
3. Mengurangi risiko terkena kanker penis
Sunat bahkan dapat mengurangi risiko kanker penis. Ini bisa terjadi karena sunat dapat menurunkan risiko infeksi akibat kebersihan ujung penis lebih terjaga.
4. Mengurangi risiko kanker serviks pada pasangan