Berita Batang
Kisah Pemetik Teh di Batang yan Tetap Bersyukur Meski Terima Upah Minim
Puluhan wanita lanjut usai nampak sibuk di tengah rimbunya pohon teh yeng hampir menutupi badan para wanita itu.
Penulis: budi susanto | Editor: Rival Almanaf
Tribun-Pantura.com/ Budi Susanto
Sejumlah wanita berusia lanjut tengah sibuk memetik teh di perkebunan teh yang terletak di Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Kamis (8/10/2020).
"Di kota besar banyak yang dipecat karena pandemi, untuk itu kami bersyukur masih bisa bekerja meski tak jarang hanya dapat Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu setiap harinya," paparnya.
Adapun Lismiyati (50) yang sudah menjadi pemetik teh selama 20 tahun lebih, mengaku penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Namanya bekerja tidak ada yang ringan semua ada susahnya. Dengan upah segini nyatanya anak saya juga bisa lulus sekolah. Bagi saya yang terpenting bersyukur dan pintar-pintar mengelola keungan," tambahnya. (bud)
Berita Terkait