Berita Tegal
Korban Pemukulan saat Salat di Kabupaten Tegal Masih Trauma Beribadah di Mushala
Masih ingat kasus pemukulan yang dialami Ruminah (60), saat ia sedang salat sunnah sebelum melaksanakan salat subuh beberapa hari lalu?
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Rival Almanaf
Dikatakan, setelah kejadian, musala tetap beroperasi seperti biasa.
Namun tidak memungkiri warga sekitar juga merasa takut, sehingga sekarang paling aktivitas hanya azan dan salat, setelah itu pulang.
Tidak ada kegiatan mengaji atau yang lainnya. Setelah itu pun pintu gerbang musala selalu ditutup dan dikunci dari dalam.
"Kalau harapan saya ya pelaku tertangkap dan saya bisa bertemu. Saya ingin bertanya ada masalah apa sampai tega melakukan tindakan seperti ini. Karena jujur saya orangnya tidak suka bergerombol atau cari masalah. Aktivitas saya paling hanya ibadah, mengaji di musala dengan ibu-ibu, ke sawah, memasak, ya hanya sebatas itu saja. Makannya sampai saat ini saya masih trauma dan takut," terangnya.
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Warga Desa Lebeteng, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, digegerkan dengan tindak penyerangan yang dialami oleh Ruminah (60), saat sedang salat sunnah sebelum melaksanakan salat subuh di Musala Asshodiqin, Senin (5/10/2020) lalu.
Akibat dari penyerangan tersebut, yang diketahui pelaku menggunakan benda keras untuk melakukan pemukulan, korban mengalami luka serius di bagian kepala, bahkan harus mengalami beberapa jahitan.
Saat Tribunjateng.com mencoba mengkonfirmasi kejadian tersebut kepada Kepala Desa Lebeteng, Sukasmo, ia membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan bahwa pelaku ternyata memiliki gangguan jiwa.
Dikatakan, setelah kejadian korban langsung dibawa ke Puskesmas Tarub untuk mendapatkan penanganan tim medis.
Bahkan, menurut Sukasmo, kejadian pemukulan seperti ini sudah dua kali dalam beberapa waktu belakangan.
• Update Virus Corona di Kabupaten Tegal Kasus Covid-19 Bertambah 57 Orang, Tiga Meninggal Dunia
• Berpura-pura Mendukung Aksi Demonstrasi Seorang Pria Menyusup Membawa Senjata Tajam
• Tol di Atas Awan Jadi Pembangkit Perekonomian Mikro Warga Desa di Kecamatan Bawang Batang
"Jadi korban ini sedang salat sunnah, lalu saat sujud langsung dipukul dari belakang. Karena ada pembatasan antara shaf salat perempuan dan laki-laki, sehingga tidak ada saksi mata yang melihat. Korban mengalami luka dibagian kepala sampai harus mendapat jahitan," tuturnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Tegal, AKP Heru Sanusi, saat dimintai keterangan menjelaskan, untuk pelaku sendiri sampai saat ini masih didalami dan dikembangkan oleh pihak Satreskrim Polres Tegal.
Tapi untuk seseorang yang diduga, dicurigai, melakukan tindakan pemukulan tersebut sudah ada.
"Untuk pelakunya sampai saat ini masih kami dalami, sehingga mohon maaf belum bisa kami sampaikan secara detail karena dalam proses penyidikan," tegasnya. (dta)