Liga 1
PSSI Tak Kunjung Berikan Kepastian, Asisten Pelatih PSIS Sebut Akan Berdampak pada Psikologis Pemain
Asisten pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury menyebut kompetisi Liga 1 2020 bila terus mengalami penundaan terlalu lama akan berdampak.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG-Asisten pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury menyebut kompetisi Liga 1 2020 bila terus mengalami penundaan terlalu lama akan berdampak pada psikologis tim. Utamanya para pemain.
Untuk itu, ia berharap PSSI ataupun PT. Liga Indonesia Baru (LIB) segera memutuskan mengenai kejelasan kompetisi.
Seperti diketahui, aktivitas sepak bola Indonesia vakum sejak pertengahan Maret lalu akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kota Tegal Rabu 21 Oktober, Buka di Kecamatan Margadana dan 7 Tempat Lainnya
Baca juga: Nama Presiden Jokowi Jadi Nama Jalan di Abu Dhabi, Ini Daftar Tokoh Indonesia yang Alami Hal Serupa
Baca juga: Perlombaan Ecobrick Jadi Ajang Kreatifitas Tim Penggerak PKK Kabupaten Batang
Baca juga: Hasil Liga Champions: Manchester United Tundukan PSG Justru saat Bek Termahalnya Tidak Bermain
Kendati sempat ada rencana untuk melanjutkan kompetisi pada awal Oktober, nyatanya rencana tersebut masih gagal karena belum direstui pihak kepolisian.
Kemudian berdasarkan Extraordinary Meeting Club yang digelar (13/10) lalu di Jogjakarta, muncul kesepakatan seluruh klub agar kompetisi musim ini tetap dilaksanakan pada 1 November mendatang.
Dengan catatan mendapat lampu hijau dari pemerintah, atau selambat-lambatnya pada awal Januari mendatang.
"Kalau mereka biarkan lama (Penundaan--red) tentunya ini tidak bagus juga."
"Buat kita (pelatih), buat pemain. Kalau pemain latihan tapi tidak ada tujuan tentu ini akan sangat mengganggu mereka secara psikologis."
"Latihan-latihan tapi tidak tanding. Secara program tentu akan sangat mengganggu. Jadi harapan saya PSSI dan PT. Liga harus secepatnya menentukan," tegas Imran saat dihubungi Tribun-Pantura.com, Selasa (20/10/2020).
Format kompetisi dua wilayah menjadi opsi terbaik jika memang kompetisi musim 2020 ini tak bisa digelar pada 1 November mendatang.
Namun demikian, Imran menyebut idealnya, jika kompetisi Liga 1 ditunda dan pada akhirnya baru bisa berlangsung Januari mendatang, alangkah baiknya memulai musim baru.
Hal tersebut dikarenakan untuk melanjutkan kompetisi musim 2020, ada berbagai macam dinamika yang dialami klub. Utamanya soal finansial.
"Semua orang punya perspektif yang berbeda. Saya pikir semua pemain ingin kompetisi jalan. Sayapun demikian. Tapi kita harus lihat aspek lain. Jangan kita main tapi kita tidak mendapatkan sesuatu yang lebih. Misalnya finansial itu."
"Tiap klub beda-beda kondisi finansial mereka. Duitnya beda-beda. Ada yang tidak masalah, tapi ada juga beberapa klub yang tidak bisa survive."
"Jadi kalau saya lihat dari teknisnya sudah tidak sehat. Sepakbolanya sudah tidak mood. Tapi idealnya mungkin harus dihentikan," kata Imran kepada Tribun Pantura, Selasa (20/10).