Berita Tegal
Ajak Masyarakat Teladani Jiwa Santri, Dedy Yon Imbau Jangan Ada Aksi Anarkis
Upacara memperingati Hari Santri Nasional (HSN) ke-5 di Kota Tegal, berlangsung di GOR Wisanggeni, Kamis (22/10/2020).
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - Upacara memperingati Hari Santri Nasional (HSN) ke-5 di Kota Tegal, berlangsung di GOR Wisanggeni, Kamis (22/10/2020).
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono, mengajak santri dan masyarakat untuk tidak bertindak anarkis dan vandalisme dalam menyampaikan aspirasi.
Baca juga: Meski Liga 1 Belum Jelas, Manajemen PSIS Tetap Perpanjang Kontrak Dragan Djukanovic
Baca juga: Kisah Perajin Keranjang Bambu di Kabupaten Batang Bertahan Hidup di Tengah Pandemi
Baca juga: Mengintip Prostitusi di Jalur Pantura Batang, Dalam Semalam Wanita Ini Bisa 15 Kali Masuk Kamar
Ia mengatakan, unjuk rasa yang terjadi baru-baru ini sangat disayangkan.
Karena aksi dilakukan dengan cara anarkis dan vandalisme.
Dedy Yon mengajak masyarakat memiliki jiwa santri yang mampu mencerna segala fenomena sosial dan politik secara jernih.
"Saya yakin masyarakat yang masih memiliki jiwa santri mampu mencerna segala fenomena sosial dan politik secara jernih, serta mampu mengendalikan diri secara proporsional," kata Dedy Yon dalam rilis yang diterima tribunjateng.com.
Dedy Yon mengatakan, dalam negara demokrasi aksi unjuk rasa sudah menjadi hal biasa.
Bahkan kebebasan untuk menyatakan pendapat di depan umum telah dijamin oleh Undang-Undang.
Ia mengingatkan, boleh unjuk rasa namun jangan melakukan aksi anarkis dan vandalisme.
Baca juga: Buronan Harun Masiku dan Penyuap Eks Sekretaris MA Nurhadi Masih Berkeliaran, Ini Kata KPK
Baca juga: Kerabat Jokowi Jadi Korban Pembunuhan, Tangan Diikat Mobil Dibakar, Polisi Ungkap Hasil Autopsi
Baca juga: Tim SAR Gabungan Cari Pemancing Petungkriyono yang Hilang, Hari Pertama Belum Buahkan Hasil
Karena itu akan menyebabkan fasilitas umum dam fasilitas negara menjadi rusak dan harus diperbaiki.
Selain itu aktifitas ekonomi di masyarakat juga ikut terganggu.
“Saya berharap kita semua, terutama yang memiliki jiwa santri agar bisa saling menjaga dan saling menghargai hak-hak kemanusiaan orang lain. Agar tidak terjadi hal-hal negatif di lingkungan kita,” ungkapnya. (*)