Berita Slawi
Kabupaten Tegal Kini Miliki Laboratorium Biomolekuler Sendiri, Hasi Swab Covid-19 Bisa Lebih Cepat
Warga Kabupaten Tegal yang ingin melakukan tes swab, tidak perlu khawatir menunggu hasil tes yang biasanya lama.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Warga Kabupaten Tegal yang ingin melakukan tes swab, tidak perlu khawatir menunggu hasil tes yang biasanya lama.
Karena saat ini, Pemkab Tegal sudah memiliki alat tes PCR (Polymerase Chain Reaction) sendiri yang diletakkan di RSUD dr Soeselo Slawi.
Direncanakan sejak awal pandemi Covid-19 masuk ke wilayah Kabupaten Tegal, pengadaan alat PCR ini baru bisa direalisasikan pada Oktober 2020 dengan menganggarkan dana sekitar Rp 4,2 miliar.
Berlokasi di Klinik Rajawali RSUD dr Soeselo Slawi, Bupati Tegal, Umi Azizah, meresmikan Laboratorium Biomolekuler atau PCR Covid-19.
Baca juga: Tempat Karaoke di Banyumas akan Segera Dibuka, Pengelola Dilarang Menyediakan Pemandu Lagu
Baca juga: Pemkab Tegal Pasang Alat Perekam Transaksi di Hotel dan Restoran untuk Cegah Kebocoran Pajak
Baca juga: Seorang Pengendara Motor Tewas Kecelakaan di Jalan Kudus-Pati Karena Minimnya Penerangan Jalan
Baca juga: Penjelasan DPR Terkait Hilangnya Salah Satu Pasal di UU Cipta Kerja Versi Terakhir
Didampingi oleh Sekda Kabupaten Tegal, Widodo Joko Mulyono, Kepala Dinkes Kabupaten Tegal, Hendadi Setiadji, Direktur RSUD dr Soeselo Slawi, Guntur Muhammad Taqwin, dan jajaran lainnya, Jumat (23/10/2020).
Tidak hanya meresmikan Laboratorium PCR Covid-19 saja, Bupati Umi juga meresmikan bangunan lain. Seperti Klinik Rajawali, Pujasera, Ruang Tunggu Pasien Rawat Jalan, Doorlop, dan tempat parkir karyawan RSUD dr Soeselo Slawi.
Dengan hadirnya beberapa fasilitas tambahan, terutama laboratorium PCR Covid-19 ini, Umi berharap, pihaknya bisa meminimalisir keluhan masyarakat atau pun nakes mengenai hasil tes swab yang lama.
"Hadirnya alat tes PCR ini, harapannya bisa mempercepat hasil swab sehingga masyarakat bisa tahu lebih awal. Karena kalau sebelumnya kan harus menunggu beberapa hari, bahkan dua minggu. Selain antre juga lokasinya berada di luar kota. Sekarang kita sudah punya alatnya sendiri, meski jumlahnya masih dibatasi, karena menyesuaikan kemampuan SDM nya juga," jelas Umi, pada Tribunjateng.com, Jumat (23/10/2020).
Dikatakan, laboratorium PCR ini, bisa atau boleh digunakan untuk masyarakat umum.
Namun, untuk saat ini diprioritaskan bagi kelompok rentan, terutama yang sudah positif Covid-19 dan kontak eratnya.
"Saya berpesan kepada pihak RSUD dr Soeselo Slawi, untuk bisa merawat laboratorium PCR Covid-19 dengan baik. Jangan sampai mampu membeli, tapi tidak bisa merawatnya. Karena alat PCR ini meskipun suatu saat pandemi Covid-19 sudah berakhir, tetap bisa dimanfaatkan untuk keperluan lainnya," pesan Umi.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Tegal, Hendadi Setiadji mengungkapkan, hadirnya alat tes PCR ini untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di Kabupaten Tegal.
Karena begitu ada Suspec, bisa langsung diketahui dalam waktu satu hari apakah memang positif Covid-19 atau tidak.
Selain itu, bisa juga mencegah penularan di tengah masyarakat. Ketika ada kasus positif Covid-19, langsung dicari kontak eratnya dan dilakukan tes swab.
Masyarakat tidak perlu menunggu terlalu lama lagi, insyaallah sehari atau dua hari hasil sudah bisa diketahui.