Berita Slawi

Hari Pertama Pelaksanaan PTM SMPN 1 Slawi, Fatah: Semua Siswa Masuk Kelas, tapi . . .

Hari Pertama Pelaksanaan PTM SMPN 1 Slawi, Fatah: Semua Siswa Masuk Kelas, tapi . . .

Tribunpantura.com/Desta Leila Kartika
Suasana pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) hari pertama di SMPN 1 Slawi, Senin (26/10/2020). Siswa kembali melakukan kegiatan tatap muka, setelah sebelumnya berhenti karena kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal meningkat. 

TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Mulai Senin (26/10/2020) siswa dari jenjang pendidikan Paud, SD, dan SMP di Kabupaten Tegal melaksanakan kegiatan KBM tatap muka.

Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan di air mengalir, siswa mengikuti pelajaran seperti biasa.

Hal ini juga terjadi di SMPN 1 Slawi. Seluruh siswa masuk mulai dari kelas Vll sampai lX, dengan dibagi sistem shift, sehingga tiap kelas masuk hanya terisi separuh dari jumlah keseluruhan siswa.

Baca juga: Netizen Beri Nilai Rapor 66 untuk Kinerja Presiden, Riset Media Sosial Setahun Jokowi-Maruf

Baca juga: Wawali Tegal Jumadi Dapat Anugerah Human Excellent 2020 dari Sultan Kacirebonan

Baca juga: Transisi Barcelona: dari Ketergantungan kepada Messi kini Beralih ke Ansu Fati

Baca juga: Sandiaga Uno, Gus Ipul hingga Khofifah Masuk Bursa Calon Ketum PPP, Sekjen: Banyak Disebut

Untuk hari ini, siswa yang masuk merupakan mereka yang presensi nya dari nomor 1 sampai 16.

Sedangkan besoknya, yang masuk siswa presensi selanjutnya yaitu nomor 17 sampai 32.

Tujuannya supaya tidak terjadi kerumunan antarsiswa.

Kepala Sekolah SMP N 1 Slawi, Alfatah menjelaskan, siswa masuk dua hari, lalu nanti Rabu sampai Jumat libur, dan Sabtu masuk kembali.

Terkait pembelajaran, dimulai pukul 07.00 WIB - 11.30 WIB.

Ada satu kali jatah istirahat selama 15 menit, tapi siswa tidak diperbolehkan keluar kelas atau keluar sekolah.

Karena siswa sebelumnya sudah dianjurkan untuk membawa bekal sendiri. Mengingat kantin, atau pun pedagang di sekitar sekolah tidak ada yang berjualan.

"Jumlah siswa kami keseluruhan ada 874 siswa, dan semuanya masuk dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Tapi sekali lagi saya tegaskan, KBM tatap muka ini sistemnya tidak memaksa."

"Jadi ketika ada orangtua yang masih khawatir, maka siswa tidak masuk tetap kami perbolehkan. Nanti pembelajaran kami ganti dengan daring, jadi memang tidak wajib," ungkap Alfatah, pada Tribunpantura.com, Senin (26/10/2020).

Ditanya apakah ada orangtua siswa yang tidak mengizinkan anaknya berangkat ke sekolah mengikuti KBM tatap muka, Fatah mengaku, ada sekitar lima orang.

Mereka tak masuk karena alasan beragam.

Ada yang karena masih merasa khawatir dan ketakutan, ada juga karena di desa nya masih terdapat kasus Covid-19.

"Jumlah mapel masih sama seperti saat pembelajaran biasa. Namun pengurangan ada di waktunya, yang biasanya satu minggu 6 jam, saat ini cukup 3 jam saja."

"Jadi per mapel yang biasanya 1 jam, saat ini hanya 35 menit saja," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved