Berita Semarang
Terlihat Linglung di Jalan, Wanita di Semarang Ini Takut Pulang Seusai Dicekik Suaminya di Rumah
Seorang perempuan yang terlihat linglung sedang berjalan-jalan di sekitar Jalan Mgr Sugiyopranoto Kota Semarang.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Seorang perempuan yang terlihat linglung sedang berjalan-jalan di sekitar Jalan Mgr Sugiyopranoto Kota Semarang, dekat Pasar Bulu sejak Senin (26/10/2020) tengah malam hingga dini hari tadi.
Perempuan itu tak membawa identitas dan diduga terlantar.
Sejumlah anggota dari Bankom Polrestabes Semarang dan relawan lain yang menemukan perempuan itu kemudian menghampirinya dan menanyainya.
Baca juga: Daftar Desa di Kabupaten Tegal yang Belum Gelar KBM Tatap Muka Karena Masih Ada Penularan Covid-19
Baca juga: Dikira Pistol Mainan, Bocah Lelaki 3 Tahun Tewas Tertembak Sendiri Setelah Pesta Ulang Tahun
Baca juga: Sebelum Kencani PSK, Pria di Bekasi ini Siapkan Belati untuk Membunuh, Apa Motifasinya?
Baca juga: Info Lowongan Kerja BUMN PT RNI dari Berbagai Jurusan, Simak Syarat-syaratnya
“Kami menanyai ibu-ibu terlantar yang umurnya sekitar 70 tahun ini."
"Dia jawab tidak mau pulang, rumahnya di daerah Wonosari, Randusari Kampung Pelangi, Semarang Selatan."
"Dia mengatakan bahwa dia justru ingin pulang ke rumah anaknya di daerah Langensari Mijen,” ujar seorang anggota Bankom Polrestabes Semarang, Mujiono.
Perempuan itu mengatakan bahwa alasannya tak mau pulang yakni takut dengan suaminya.
“Saya habis dicekik, pernah juga dijambak,” ujar perempuan yang mengaku bernama Yityaning Wahyu tersebut.
Para relawan di sana pun mencari cara untuk menolong Yityaning.
“Kami pastikan dahulu keluarganya, kalau sudah kami bisa antar beliau ke Mijen karena dia sama sekali tidak mau pulang ke Kampung Pelangi,” kata Mujiono.
Yityaning sempat tak mau diantar.
Ia menolak karena merasa merepotkan para relawan.
Satu mobil pun disiapkan untuk mengantarkan Yityaning, namun Yityaning bersikeras tak mau.
Para relawan yang sempat hampir menyerah pun kemudian mencari tahu keberadaan keluarga Yityaning melalui Bhabinkamtibmas kelurahan setempat, baik di Randusari maupun di Langensari.
Setelah mendapatkan kontak para keluarga, para relawan kemudian menelepon anaknya yang bernama Tyas di Mijen dan menghubungkannya dengan Yityaning.