Berita Slawi
Pengunjung Mulai Padati Objek Wisata Guci, Kendaraan Roda Dua Mendominasi
Memasuki libur panjang Maulid Nabi, pengunjung sudah terlihat memadati salah satu objek wisata andalan Kabupaten Tegal yaitu objek wisata Guci.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Memasuki libur panjang Maulid Nabi, pengunjung sudah terlihat memadati salah satu objek wisata andalan Kabupaten Tegal yaitu objek wisata Guci.
Puluhan kendaraan memadati gerbang pintu masuk objek wisata Guci untuk mengantre tiket masuk.
Plat kendaraan luar kota pun terlihat memasuki area objek wisata Guci, meski jumlahnya belum terlalu banyak.
Di antaranya plat kendaraan B, R, E, L, H, F, dan sisanya merupakan plat kendaraan Tegal atau daerah sekitarnya, seperti Pemalang, Brebes, dan Tegal Kota.
Baca juga: Pemain PSIS Pratama Arhan Dapat Pelajaran Penting di TC Timnas U-19 di Kroasia
Baca juga: Pakai Knalpot Brong Bawaan Pabrik Tidak Kena Tilang, Ini Penjelasannya
Baca juga: Bangkai Lumba-lumba Ditemukan di Pantai Sundak Gunung Kidul, Belum Diketahui Penyebab Kematiannya
Anggota Satgas Covid-19 objek wisata Guci terlihat mengecek suhu tubuh pengunjung dengan alat termogan.
Bagi pengunjung yang kedapatan tidak mengenakan masker, atau bersuhu tubuh diatas 36 derajat celcius, maka langsung diminta untuk putar balik tidak boleh memasuki area objek wisata.
Karena kepatuhan protokol kesehatan menjadi syarat utama dan wajib untuk ditaati oleh pengunjung.
Koordinator Satgas Covid-19 Objek Wisata Guci, Jaenal Asikin mengatakan, peningkatan pengunjung sudah terlihat sejak Rabu (28/10/2020) kemarin.
Namun pada kamis (29/10/2020) ini terjadi lonjakan pengunjung, hal ini terlihat dari tempat parkir kendaraan yang penuh.
Sehingga beberapa kendaraan terutama mobil pridari dialihkan ke jalur lain di area sekitar objek wisata.
"Pengunjung didominasi warga sekitar Kabupaten Tegal dan kendaraan roda dua. Kami cukup tegas, jika ada pengunjung atau warga yang tidak mengenakan masker harus putar balik terlebih dahulu, untuk membeli atau mengambil masker," ujar Jaenal, pada Tribunjateng.com, Kamis (29/10/2020).
Dijelaskan, sudah sejak Rabu (28/10/2020) kemarin vila di sekitar lokasi objek wisata Guci sudah penuh. Karena mayoritas sudah dipesan oleh pengunjung yang berasal dari luar kota seperti Jakarta.
Sedangkan untuk vila atau hotel yang memiliki fasilitas kolam renang atau tempat pemandian, boleh digunakan atau dibuka karena sifatnya untuk fasilitas tamu.
Tapi untuk wahana air yang lainnya, seperti pancuran 13, pancuran 5, dan yang sifatnya umum belum dibuka. Karena dikhawatirkan menimbulkan kerumunan pengunjung.
"Kalau pelanggaran yang paling banyak ditemukan yaitu kepatuhan mengenakan masker. Terutama warga lokal, dan kalau sudah masuk ke dalam area objek wisata Guci, pengunjung juga beberapa melepas maskernya. Maka tim kami selalu patroli untuk mengingatkan protokol kesehatan," jelasnya.
Ditanya mengenai pembatasan jumlah pengunjung, Jaenal menyebut tidak ada pembatasan.
Baca juga: Istri Pendiri Gudang Garam Tan Siok Tjien Meninggal, Tinggalkan Warisan Rp 87, 92 Triliun
Baca juga: Hasil Liga Champions: Tiga Gol Juventus Dianulir VAR Barcelona Menang 2-0
Baca juga: Donor Darah PMI Kota Semarang Kamis 29 Oktober 2020 Buka di Gedung PMI Jalan MGR Soegijopranoto
Semua bisa masuk baik orangtua, anak-anak, lansia, terpenting protokol kesehatan harus dipatuhi.
"Kami tegas, jika tidak mematuhi protokol kesehatan, maka kami larang untuk masuk ke area wisata. Karena kami juga tidak mau kalau sampai terjadi klaster penyebaran Covid-19 di tempat wisata. Mengingat kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal juga masih cukup tinggi," tegasnya.
Sementara itu, kondisi jalan menuju lokasi objek wisata Guci terpantau ramai lancar. Tidak terjadi kemacetan, dari daerah Yomani, Kalibakung, Bojong, dan sekitarnya yang biasanya ketika libur panjang selaku terjadi kemacetan. (dta)