Berita Slawi
Mandi Air Panas Tertutup di Objek Wisata Guci di Masa Pandemi Hanya Rp 5 Ribu
Objek wisata Guci Kabupaten Tegal, terkenal dengan pemandian air panasnya. Namun selama pandemi Covid-19, pemandian yang sifatnya untuk umum ditutup.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Objek wisata Guci Kabupaten Tegal, terkenal dengan pemandian air panasnya.
Namun selama pandemi Covid-19, pemandian yang sifatnya untuk umum sementara waktu ditutup atau tidak dioperasikan, karena dikhawatirkan menimbulkan kerumunan.
Lalu bagaimana jika masyarakat (pengunjung) ingin menikmati mandi air panas yang menjadi ikon di objek wisata Guci? Apakah ada opsi lain?
Baca juga: Update Banjir Kroya Cilacap, Ribuan Jiwa Masih Mengungsi
Baca juga: Penjelasan Polisi Soal Video Viral Jenazah Dibawa Menggunakan Sepeda Motor di Boyolali
Baca juga: Hal yang Perlu Diperhatikan Agar Pengajuan BLT UMKM Kamu Tidak Ditolak
Baca juga: Berikut Jadwal Samsat Online Keliling di Demak, Jumat, 30 Oktober 2020
Pengunjung tidak perlu khawatir, karena masih ada alternatif lain yaitu pemandian air panas kamar tertutup yang ada di objek wisata Guci.
Meski pemandian air panas ini tidak seperti di pancuran 13 ataupun pancuran 5, tapi paling tidak masyarakat masih bisa merasakan mandi air panas di masa pandemi Covid-19.
Sesuai namanya, pemandian kamar tertutup ini, berada di satu gedung yang di dalam nya terdapat kamar-kamar.
Adapun di dalam kamar tersebut, berisikan bathtub (bak mandi) yang sudah terisi air panas.
Koordinator Pemandian Tertutup Objek Wisata Guci, Basuki menjelaskan, dalam satu kamar pemandian tertutup hanya boleh diisi oleh satu orang.
Bahkan sekalipun pengunjung adalah suami isteri, tetap tidak diperbolehkan untuk berada di satu kamar.
Mengingat saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19, sehingga kepatuhan protokol kesehatan sangat diperhatikan.
"Di pemandian air panas tertutup ini ada 16 kamar. Dan hanya boleh diisi satu orang saja, tidak boleh dua orang apalagi lebih. Mengingat masih dalam masa pandemi Covid-19, jadi jumlah pengunjung pun kami batasi," tutur Basuki, pada Tribunjateng.com, Kamis (29/10/2020) kemarin.
Tidak hanya menyediakan pemandian air panas dalam sistem kamar tertutup. Bagi pengunjung yang membawa anak-anak, di tempat ini juga tersedia kolam renang mini dengan air panas alami.
Namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan, terutama menjaga jarak satu sama lain dan tidak berkerumun.
"Selama masa pandemi ini jumlah pengunjung sangat turun drastis, bahkan penurunan mencapai 70 persen. Sebelum pandemi saat hari libur pendapatan bisa Rp 1 juta atau 200 pengunjung dewasa per hari. Sedangkan saat ini paling 70-100 pengunjung per harinya," ungkap Basuki.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan di Jalan Majapahit Kota Semarang, Seorang Tukang Becak Bermotor Meninggal
Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kajen Kabupaten Pekalongan Hari Ini, Jumat 30 Oktober 2020 Buka di Dua Lokasi
Baca juga: Berikut Prakiraan Cuaca BMKG di Pekalongan Raya, Jumat 30 Oktober 2020
Baca juga: Anggota PJK Kabupaten Batang Didaulat Jadi Duta Pembangunan KB
Beroperasi mulai pukul 07.00 WIB - 15.00 WIB, dan bisa dilanjut lagi sampai tidak ada pengunjung. Biaya untuk bisa menikmati pemandian air panas tertutup ini sangat terjangkau.