Berita Batang
Begini Kesaksian Korban Robohnya Tower Sutet di Batang, Terungkap PLN Janjikan Hal Ini
Begini Kesaksian Korban Robohnya Tower Sutet di Batang, Terungkap PLN Janjikan Hal Ini
Penulis: budi susanto | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Korban robohnya tower Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) memberi kesaksian terhadap tregedi yang menimpanya.
Ia pun membeberkan janji PT Perusaha Listrik Negara (PLN) terhadap para korban.
Kain kasa yang ditimpel di bawah mata Fahrudin (55), warga RT 04 RW 01 Dukuh Kaum, Desa Kebumen Kecamatan Tersono Kabupaten Batang, menjadi bukti insiden yang dialaminya, Minggu (1/11) lalu.
Baca juga: Dua Petani Batang Korban Robohnya Tower SUTET Dirawat di Rumah Sakit, Begini Respon PLN
Baca juga: Daftar Prakerja Gelombang 11 di www.prakerja.go.id, Simak Batas Akhir Pendaftaran dan Kuotanya
Baca juga: Begini Cara Dapatkan Token Listrik Gratis November 2020 Melalui Website PLN maupun WhatsApp
Baca juga: Proyek Revitalisasi Alun-alun Kota Tegal Lambat, Baru Capai 36 Persen, Ini Kata Dedy Yon
Adapun Fahrudin menjadi korban robohnya tower SUTET 500 KV yang dikerjakan oleh PT Energy Indonesia Perkasa di areal persawahan yang tengah ia garap.
Akibat kejadian itu, ia harus menjalani perawat medis, karena hempasan serpihan material SUTET yang mengoyak kulit di bawah mata kanannya.
Atas kejadian itu, Fahrudin mengalami luka sayatan dalam, dan harus ditangani oleh pihak rumah sakit.
Selain Fahrudin, satu korban bernama Turyati (57) mengalami shock berat karena hampir tertimpa reruntuhan SUTET.
Saat ditemui Tribunpantura.com di rumahnya, Fahrudin menerangkan masih meraksan nyeri di bagian bawah mata kanannya.
"Kalau sekarang masih terasa nyeri, tapi saya bersyukur masih bisa selamat dan tidak tertimpa runtuhan material SUTET," paparnya, Senin (2/11/2020).

Diceritakannya, ia sedang memperbaiki kebocoran pada irigasi sawah, dan berada tepat di bawah SUTET yang tengah dikerjakan.
"Sangat dekat karena tower itu ada di atas saya, sebelum roboh, saya mendengar suara gesekan besi dari SUTET. Namun saya kira tidak terjadi apa-apa," ucapnya.
Usai mendengar suara tersebut, ia bertanya pada pengawas proyek yang ada di sekitar SUTET.
"Saya bertanya apa ada pekerja di atas tower, pengawas bilang tidak ada pekerja, jadi saya melanjutkan pekerjaan saya di sawah," jelasnya.
Tak begitu lama, Fahrudin mendengar letupan bak suara petir, saat kabel baja putus karena terikan yang begitu kuat.
"Yang kedua saya mendengar suara kabel baja putus, setelah kerasanya suara seperti petir, saya lari ke arah utara menjauh dari bawah SUTET," katanya.