Berita Slawi
Pemkab Tegal Launching Aplikasi Mutan untuk PKL, Umi: yang Patuh Bisa Dapatka Hadiah
Pemkab Tegal Launching Aplikasi Mutan untuk PKL, Umi: yang Patuh Bisa Dapatka Hadiah
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Upaya Pemkab Tegal dalam hal penanganan Covid-19 masih terus dilakukan, mengingat angka pasien terkonfirmasi terus meningkat.
Salah satunya kerjasama dengan Bank Indonesia cabang Tegal lewat penerapan aplikasi Mutan (Monitoring Kepatuhan Protokol Kesehatan) dan pembayaran non tunai LinkAja.
Aplikasi Mutan diluncurkan oleh Bupati tegal Umi Azizah, Minggu (8/11/2020) di Alun-alun Hanggawana Slawi.
Baca juga: Pemilih Wajib Bawa Pakai Masker dan Bawa Alat Tulis Sendiri, KPU Pekalongan: Jangan Takut Nyoblos
Baca juga: Profil Kamala Harris, Wanita Kulit Hitam Keturunan Asia Pertama yang Jadi Wapres Amerika Serikat
Baca juga: Update Covid-19 Banyumas: Total 858 Kasus Positif Corona, Tingkat Kesembuhan Capai 77 Persen
Baca juga: Kisah Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Sembuh dari Covid-19, Tak Bisa Membau hingga Kumur Air Garam
Melalui aplikasi ini, pembeli bisa memberikan penilaian kepada masing-masing pedagang tentang penerapan protokol kesehatan.
Kendati sangat membantu pengawasan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, ia pun meminta pedagang segera menyesuaikan.
Umi menambahkan, bagi pedagang kaki lima (PKL) yang benar-benar taat menerapkan protokol kesehatan akan diberikan reward atau hadiah, dari hasil monitoring dalam waktu sebulan yang bekerjasama dengan BI cabang Tegal.
"Masyarakat khususnya para pembeli dapat berpartisipasi memberikan tanggapan atau penilaian melalui aplikasi Mutan, tentang kedisiplinan pedagang terkait penerapan protokol kesehatan," ujar Umi, dalam rilis yang diterima Tribunpantura.com, Minggu (8/11/2020).
Tak hanya aplikasi untuk menilai pedagang, di tempat yang sama Umi juga menerapkan pembayaran non tunai melalui aplikasi LinkAja.
Bekerja sama dengan PT Fintek Karya Nusantara selaku pengembang Aplikasi LinkAja, aplikasi tersebut dapat diunduh secara gratis di playstore.
Dengan pembayaran non tunai ini, Umi berharap akan membantu mengurangi resiko sentuhan fisik melalui media uang. Sehingga resiko penularan Covid-19 bisa diminimalkan.
Menurut Umi, tolak ukur keberhasilan dari program ini adalah para pedagang kaki lima agar semakin sadar untuk menerapkan protokol kesehatan, dan untuk bisa menyampaikan pada pembeli tentang program ini demi keamanan pedagang itu sendiri dalam beraktivitas.
Masih ditempat yang sama, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal Suspriyanti mengatakan, saat ini sebanyak 60 PKL di Alun-alun Hanggawana Slawi sudah terintegrasi sebagai pengguna merchant LinkAja.
Tak hanya PKL di Alun-alun Hanggawana Slawi, pihaknya juga mendorong kepada semua paguyuban PKL menerapkan sistem transaksi non tunai.
Sedangkan dari entri data pelaku usaha/PKL maupun paguyuban untuk Aplikasi Mutan, sampai saat ini terdata sebanyak 770 pedagang.
Dengan rincian PKL Alun-alun Hanggwana Slawi 603 orang, PKL Jl. Kagok 52 orang, PKL Rumdin Bupati 39 orang, PKL Monumen GBN 23 orang, PKL RSUD Dr.Soeselo 17 orang, dan Toko Modern 36